Berita
Webinar Sosialisasi Pedoman Peran dan Panduan Apresiasi Bunda PAUD, Pentingnya Wajib Belajar PAUD 1 Tahun Prasekolah
Berita 2025-05-06 | 09:36:00
PAUDPEDIA – Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen PAUD Dikdasmen kembali menghadirkan pemberian apresiasi terhadap peran sentral Bunda PAUD dalam melakukan advokasi, sosialisasi dan diseminasi program prioritas Pendidikan Anak Usia Dini. Jika tahun lalu pemberian apresiasi terkait sukses peran Bunda PAUD mengkawal Program Transisi PAUD-SD yang Menyenangkan, tahun ini tema yang dipilih dukungan Bunda PAUD terhadap program Wajib Belajar PAUD 1 Tahun Prasekolah.
Direktorat PAUD, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menyusun Pedoman Peran Bunda PAUD dan Panduan Apresiasi Bunda PAUD Tahun 2025. Guna mendorong partisipasi Bunda PAUD untuk mendapatkan apresiasi dilakukan “Webinar Sosialisasi Pedoman Peran dan Panduan Apresiasi Bunda PAUD” secara daring yang disiarkan langsung dikanal YouTube PAUDPEDIA, Senin (5/5) siang.
Webinar serial PAUDPEDIA ini mendapat perhatian serta antusiasme Bunda PAUD, Pokja Bunda PAUD serta Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ini diikuti 5.756 pemirsa. Kegiatan dibuka oleh Dirjen PAUD Pendidikan Dasar dan Menengah, Gogot Suharwoto Ph.D dengan narasumber Direktur PAUD, Dr Nia Nurhasanah, tim penyusin panduan Bunda PAUD, Dr Rudiyanto dan Dr Agus Fany Chandra.
Dalam sambutanya, Dirjen PAUD Dikdasmen, Gogot Suharwoto Ph.D mengatakan dalam mendukung pelaksanaan program prioritas Kemendikdasmen khususnya Program Wajib Belajar PAUD 1 Tahun Prasekolah dibutuhkan peran berbagai pihak dan dukungan seluruh stakeholder termasuk Bunda PAUD sebagai motor penggerak yang sangat efektif dalam mewujudkan program Wajib Belajar PAUD 1 Tahun Prasekolah di daerah.
“Secara umum peran Bunda PAUD adalah memimpin gerakan kesadaran pentingnya PAUD, mendampingi keluarga dan komunitas secara langsung untuk menyuarakan aspirasi masyarakat ke pemerintah daerah. Bunda PAUD juga menjadi simbol kepedulian terhadap pendidikan anak usia dini, dan dapat menjadi agen advokasi yang memahami konteks sosial budaya lokal yang dapat diturunkan dalam program Kerja Pokja Bunda PAUD,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya sebagai salah satu bentuk apresiasi dan penghargaan kepada Bunda PAUD yang telah memberikan kontribusi terhadap PAUD yang bermutu untuk Semua khususnya pada program Wajib Belajar PAUD 1 Tahun Prasekolah, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan memberikan Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional Tahun 2025 kepada Bunda PAUD provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa/kelurahan.
Dikatakan pemberian apresiasi ini diharapkan dapat memotivasi seluruh Bunda PAUD di Indonesia dan penentu kebijakan di bidang PAUD untuk mengoptimalkan pelaksanaan Wajib Belajar PAUD 1 Tahun Prasekolah. Di sinilah peran Bunda PAUD menjadi sangat penting. Bunda PAUD tidak hanya menjadi simbol figur teladan, tetapi juga penggerak utama di tingkat daerah dalam mendorong partisipasi masyarakat, mengadvokasi kebijakan, dan memastikan layanan PAUD dapat diakses oleh seluruh anak, tanpa terkecuali.
“Saya juga ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh Bunda PAUD di berbagai daerah atas dedikasi dan komitmen yang luar biasa dalam memajukan layanan PAUD. Semoga dengan sinergi yang terus terjalin antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, kita dapat mewujudkan layanan PAUD yang bermutu untuk semua,” ujarnya.
Dirjen PAUD Dikdasmen mengatakan semoga melalui kegiatan ini dapat menginspirasi seluruh Bunda PAUD di Indonesia dan menjadi pendorong keberpihakan kebijakan di bidang PAUD untuk mengoptimalkan program Wajib Belajar PAUD 1 Tahun Prasekolah di masa
Tingkatkan Kesiapan Belajar Anak
Tim penyusun buku Panduan Bunda PAUD, Dr Rudiyanto dalam paparanya mengatakan pemerintah telah menetapkan kebijakan wajib belajar PAUD 1 Tahun Prasekolah. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan setiap anak mengikuti pendidikan minimal satu tahun di jenjang PAUD sebelum memasuki Sekolah Dasar (SD). Program ini diyakini mampu meningkatkan kesiapan belajar anak, baik secara kognitif, sosial-emosional, maupun motorik.
“Keberhasilan implementasi program ini sangat bergantung pada keterlibatan semua pihak, khususnya peran strategis Bunda PAUD sebagai penggerak utama di tingkat daerah. Bunda PAUD memiliki peran dalam mengadvokasi, mensosialisasikan, dan membina penyelenggaraan layanan PAUD yang bermutu dan inklusif di wilayahnya,” ujarnya.
Melalui kepemimpinan yang inspiratif dan kolaboratif, Bunda PAUD diharapkan mampu membangun komitmen bersama antara pemerintah daerah, satuan PAUD, masyarakat, serta mitra pembangunan lainnya.
“Menyadari pentingnya peran tersebut, maka diperlukan kegiatan Sosialisasi Pedoman Peran dan Apresiasi Bunda PAUD, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan tugas dan fungsi Bunda PAUD, serta memperkuat perannya dalam mendukung implementasi program Wajib Belajar PAUD 1 Tahun Prasekolah,” paparnya.
Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memberikan apresiasi atas kontribusi nyata para Bunda PAUD dalam memperluas akses dan mutu layanan PAUD di daerah. Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan terjadi penyamaan persepsi, peningkatan kapasitas, serta penguatan koordinasi antar pemangku kepentingan, sehingga Bunda PAUD dapat menjalankan perannya secara optimal demi terwujudnya layanan PAUD yang merata, bermutu, dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Peliput : Aldo, Wisnu, Eko Widodo
Penyunting : Eko Harsono
InfoTerkini
Bolehkah Menormalisasi "Namanya Juga Anak-anak"?
Ruang Artikel 2025-05-03 | 16:20:00
...
selengkapnya