Berita
Internalisasi Kebijakan Pembangunan ZI WBBM, Komitmen Mewujudkan Lingkungan Kerja Direktorat PAUD Ramah Lingkungan
Berita 2024-04-22 | 12:45:00
PAUDPEDIA —- Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) melakukan Webinar Internalisasi Kebijakan Pembangunan Zona Integritas Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (ZI WBBM) Episode ke 22 dengan tema Membangun Kantor Ramah Lingkungan.
Kegiatan dibuka Direktur PAUD, Komalasari dengan narasumber Ipu Puspita Dewi, Guru SMP Al Muslim Kab. Bekasi dan Yuli Astuti, Guru SD Al Muslim Kab. Bekasi, acara dimoderatori, Nugraheni, S.Pd
“Membangun kantor ramah lingkungan menjadi inspirasi. Bagaimana kita semua bertanggung jawab dan memiliki kesadaran terhadap lingkungan kerja ramah lingkungan melalui tindakan nyata dan hal ini memerlukan komitmen dan konsisten,” ujar Direktur PAUD, Komalasari dalam sambutannya secara zoom, Jumat (19/4).
Dikatakan, membangun kantor yang ramah lingkungan adalah tanggung jawab kita semua karenanya mari yang dapat kita lakukan sehingga kita sebagai warga negara Indonesia juga dapat berkontribusi untuk menguatkan dan berpartisipasi aktif menjaga lingkungan kita, mengingat isu lingkungan itu menjadi isu yang sangat penting dan juga sangat berdampak pada kehidupan kita termasuk pada anak-anak usia dini.
“Bapak ibu semua karena itu saya ingin menghimbau kepada kita semua dan mengajak kita semua marilah kita mulai dari hal-hal kecil, misalnya dengan meningkatkan Efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya dalam operasional kantor termasuk penghematan energi listrik, penggunaan efisiensi air minum serta bagaimana kita dapat mengolah sampah kita baik sampah padat maupun sampah cair,” katanya.
Disebutkan, suasana kantor ramah lingkungan atau Eco Office sangat penting diterapkan di lingkungan kantor pemerintah. Karena mencerminkan komitmen dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dan menunjukkan perhatian terhadap kenyamanan para penerima layanan.
Sementara Itu, Ipu Puspita Dewi, Guru SMP Al Muslim Kabupaten Bekasi dan Yuli Astuti, Guru SD Al Muslim mengatakan Eco Office biasanya dikenal dengan ruang kerja ramah lingkungan. “Eco Office untuk pertama kali diterapkan oleh WWF Finlandia. Setelah itu, konsep ini banyak diterapkan kalangan akademisi universitas luar negeri seperti Maastricht University dan menjalar ke 30 universitas eropa lainnya,” ujarnya
Dikatakan, pengertian Eco Office adalah kantor peduli lingkungan yang telah mewujudkan penerapan sistem manajemen lingkungan dalam kegiatan perkantoran. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan kantor yang bersih, indah, nyaman serta menyehatkan. Selain itu Eco Office bertujuan juga untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemakaian sumber daya alam
Disebutkan, ide implementasi Eco Office terkait penghematan energi listrik yaitu 1. Mematikan lampu apabila ruangan tidak dipergunakan. 2. Mencabut stop kontak atau mengatur peralatan elektronik dalam kondisi auto off ketika tidak digunakan. 3. Mematikan AC sentral pada akhir kerja.
4. Membatasi pemberian fasilitas AC bagi pegawai yang melaksanakan lembur. 5. Membatasi penggunaan peralatan elektronik yang hemat energi. 6. Meningkatkan penggunaan sensor gerak/cahaya/panas untuk penerangan pada area tertentu. 7. Meningkatkan penggunaan lampu LED.
8. Melaporkan penggunaan energi listrik melalui Aplikasi Pelaporan Penggunaan Energi Listrik (APPEL). 9. Menggunakan lampu sensor otomatis. 10. Sangat penting untuk menghindari penggunaan berlebihan zat-zat yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Ditambahkan lingkungan kerja ramah lingkungan juga menerapkan pemisahan sampah, dengan mengurangi sampah plastik dan kertas. Dengan melakukan sejumlah kebijakan yaitu 1. Tidak menggunakan peralatan makan dan minum dari bahan plastik, styrofoam, dan kertas sekali pakai. 2. Menggunakan peralatan makan dan minum yang dapat digunakan berulang dan membawa alat makan milik pribadi.
3. Menggunakan reusable bag dalam aktivitas jual beli. 4. Menyediakan air siap minum (water tap) di area tertentu seperti area olahraga, taman, dan area publik lainnya. 5. Mengoptimalkan penyiapan konsep naskah dinas dan penyebaran informasi melalui media elektronik.
Terkait pengelolaan sampah 1. Menyediakan tempat sampah terpilah baik di ruang kerja maupun di area luar Gedung. 2. Memastikan petugas kebersihan tidak mencampur kembali sampah yang telah dipilah. 3. Membangun bank sampah. 4. Mengolah sampah organik menjadi kompos. 5. Menyediakan dropbox untuk pengumpulan sampah perkantoran yang mengandung B3. 6. Memanfaatkan sampah plastik menjadi ecobrik.
Untuk program efisiensi air yaitu dengan melakukan 1. Memanfaatakn air wudhu, cuci piring / gelas untuk menyiram tanaman atau untuk air mancur. 2. Mematikan kran air apabila tidak digunakan. 3. Melaporkan segera kepada pengelola gedung apabila menemukan kondisi kran bocor. 4. Meningkatkan penggunaan kran otomatis.
5. Memaksimalkan pengolahan dan pemanfaatan air bekas perkantoran secara sederhana untuk menyiram tanaman perkantoran. 6. Mempercepat pembuatan lubang resapan air hujan (biopori). 7. Menggunakan alat detektor penggunaan air secara maksimal. 8. Menggunakan sensor otomatis pada kran air.
Menerapkan urban farming yaitu dengan menerapkan 1. Vertikultur, Hidroponik, Manfaatkan tanaman indoor, seperti sirih gading, sansieviera, aglonema, Lanskape (taman kantor), Tabulapot dll. 2. Pemanfaatan lahan pekarangan 3. Pembuatan kebun-kebun komunitas (dikelola kelompok dengan menggunakan fasilitas umum atau sosial yang biasanya disediakan oleh pengembang), "lahan tidur", halaman sekolah, pinggir jalan, dan sebagainya 4. Pembuatan kebun atap (dapat memanfaatkan daur ulang limbah air, namun perlu memperhatikan kekuatan konstruksinya); dan 5. Pembuatan kebun vertical 6. Pemanfaatan ruangan untuk tanaman indoor.
Peliput Eko Harsono
InfoTerkini
Bolehkah Menormalisasi "Namanya Juga Anak-anak"?
Ruang Artikel 2025-05-03 | 16:20:00
...
selengkapnya