Berita
Hari Bahasa Ibu Internasional 2025, Kajian UNESCO Anak Usia Dini Lebih Mudah Belajar Dengan Bahasa Ibu
Berita 2025-02-24 | 12:10:00
PAUDPEDIA —- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, secara resmi membuka rangkaian peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional (HBII) 2025 dalam kunjungan kerjanya ke Maluku Utara. Mendikdasmen menegaskan bahwa pelestarian bahasa daerah adalah bagian dari amanat konstitusi sekaligus cerminan identitas bangsa yang kaya akan budaya.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memiliki visi besar Pendidikan Bermutu untuk Semua, yang salah satu program prioritasnya adalah pengembangan dan pemajuan bahasa Indonesia, kesastraan, dan berbagai budaya yang dimiliki.
“Dalam rangka peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional, kami sepenuhnya mendukung kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yang menjadi bagian dari program kami untuk tetap melestarikan bahasa-bahasa daerah,” ucap Mendikdasmen dalam sambutannya.
HBII 2025 mengusung tema “Bahasa Daerah Mendukung Pendidikan Bermutu untuk Semua”, dengan rangkaian acara yang berlangsung pada 20 s.d. 27 Februari 2025 di berbagai provinsi di Indonesia.
Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa ibu dalam pendidikan, mendorong penerapan pendidikan multibahasa, serta memperkuat pelestarian bahasa daerah.
Berbagai kegiatan yang akan diadakan mencakup kampanye Twibbon, pameran, dialog, siniar, webinar, serta pemutaran film pendek berbahasa daerah dan video revitalisasi bahasa dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Mendikdasmen menekankan peran bahasa sebagai identitas bangsa. ”Kelebihan yang kita miliki sebagai bangsa Indonesia adalah mempunyai bahasa Ibu yang kaya, tetapi juga mempunyai bahasa Indonesia yang menyatukan,” katanya.
“Semoga kita semua senantiasa memiliki komitmen dan kesadaran bersama untuk berusaha memajukan bahasa Indonesia dan tetap melestarikan bahasa daerah, bahasa Ibu, bahasa yang mewujudkan kekayaan budaya,” pungkas Mendikdasmen.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, menyebutkan bahwa peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional ini merupakan wujud komitmen UNESCO untuk terus melahirkan peradaban dunia khususnya bahasa daerah agar tetap lestari.
“Peran bahasa daerah adalah sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, khususnya terhadap anak-anak-anak didik. Dalam hal ini, bahasa daerah dapat dimanfaatkan sebagai bahasa pengantar pendidikan di tahap awal,” ucapnya.
Hafidz menguraikan bahwa berdasarkan hasil kajian, penyampaian pelajaran di jenjang awal dengan bahasa daerah dapat meningkatkan pemahaman anak, tidak hanya proses membaca, namun memahami dan mengaktualisasikan hal yang dipelajari.
Bahasa Ibu Di Satuan PAUD
Bahasa ibu dapat dipahami sebagai bahasa yang pertama didengar oleh seorang anak sejak pertama kali dia dilahirkan. Pada gilirannya kemudian dijadikan sebagai bahasa komunikasi pada masa-masa berikutnya.
Bahasa ibu memiliki potensi luar biasa dan menyentuh dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam konteks Indonesia, bahasa ibu atau bahasa daerah menjadi aset penting bangsa kita sehingga aset berharga ini seharusnya dijaga dan dilestarikan secara baik dengan cara diperkenalkan sejak anak mulai berusia dini.
Adapun fungsi Bahasa ibu diantaranya yaitu:
- Membantu pembentukan pola sikap, pola pikir, emosi, serta karakter anak
Bahasa ibu adalah awal mula terciptanya keterampilan bahasa dalam perkembangan bahasa anak usia dini. Selain itu, bahasa ibu memiliki dimensi psikologis dalam pembentukan pola sikap, pola pikir, emosi, serta karakter sehingga karakter pada anak salah satunya dapat dipengaruhi oleh ekspresi-ekspresi yang terkandung di dalam bahasa ibunya.
Hal inilah yang menjadi fungsi emotif dari bahasa ibu dimana bahasa ibu memberikan ruang yang besar kepada anak usia dini untuk mengekspresikan perasaan, emosi pribadi, serta reaksi-reaksi yang mendalam. Dalam hal ini, bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi pada umumnya mencerminkan kepribadian seorang anak.
- Membangun identitas budaya
Bahasa ibu juga memiliki fungsi kultural (fungsi budaya). Dimana melalui bahasa ibu, seorang anak dapat menunjukkan identitas budayanya. Identitas budaya merupakan perasaan (emotional significance) yang ada pada diri anak untuk ikut mengakui, memiliki (sense of belonging), serta bekaitan dengan budaya tertentu.
Sebagai contoh, ketika kita berkomunikasi dengan seseorang, kita dapat mengidentifikasi latar kultural (budaya) dari lawan bicara kita salah satunya melalui bahasa seperti logat, pilihan bahasa, gaya bahasa, dan sebagainya.
- Mendukung proses pembelajaran di kelas awal sekolah dasar
Bahasa ibu juga memiliki fungsi pendidikan atau fungsi edukatif. Berkaitan dengan hal ini, berdasarkan hasil temuan Tim Inovasi Balitbang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang mendukung penggunaan bahasa ibu dalam pembelajaran kelas awal di Provinsi Nusa Tenggara Timur, terdapat hasil signifikan antara keberhasilan pembelajaran dengan penggunaan bahasa ibu sebagai bahasa pengantarnya.
Berdasarkan hasil kajian UNESCO di berbagai negara, akhirnya bahasa ibu dianjurkan untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya di kelas awal. Anjuran UNESCO ini sangat beralasan, mengingat siswa di kelas-kelas awal diharapkan akan lebih mudah berkomunikasi dan memahami pelajaran melalui bahasa ibu.
Penyunting : Eko Harsono
Sumber : Siaran Pers BKHM Kemendikdasmen dan Artikel PAUDPEDIA
InfoTerkini
Bolehkah Menormalisasi "Namanya Juga Anak-anak"?
Ruang Artikel 2025-05-03 | 16:20:00
...
selengkapnya