Berita
Sinergitas Komisi X DPR-RI dan Direktorat PAUD Gelar Workshop Transformasi Pendidikan melalui Pembelajaran Mendalam
Berita 2025-04-14 | 13:37:00
PAUDPEDIA — Transformasi Pendidikan melalui Pembelajaran Mendalam, bukan sekadar jargon atau slogan yang terdengar indah, namun sungguh merupakan sebuah pendekatan esensial dalam proses pendidikan anak usia dini. Pembelajaran mendalam, yang dilakukan dengan cara yang menyenangkan, bermakna, dan berkesadaran (joyful, meaningful, mindful), sangat sejalan dengan karakteristik dan kebutuhan anak usia dini.
Demikian benang merah Workshop Workshop Pendidikan dengan Tema “Transformasi Pendidikan melalui Pembelajaran Mendalam” yang merupakan sinergitas Komisi X DPR-RI dengan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen PAUD Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikdasmen di Medan, Senin (14/4).
Kegiatan Workshop dibuka oleh dr. Sofyan Tan, Anggota Komisi X DPR RI dan dihadiri oleh Direktur PAUD, Dr Nia Nurhasanah M.Pd yang turut memberikan sambutan dan paparan terkait pentingnya kolaborasi, sinergitas dan gotong royong seluruh elemen masyarakat dan komponen ekosistem pendidikan nasional dalam membentuk bangsa yang kuat dan berdaya saing.
Tampak hadir dalam kegiatan Workshop Ir.Djajeng Baskoro, M.Pd., Widyaprada Ahli Utama Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini,
Alexander Sinulingga S.STP., M.Si., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara yang diwakili Kasubdit Pembelajaran Shahdan Lubis. Sedangkan narasumber workshop Ir Ikhsan Siregar, ST., M.Eng., Ph.D, Direktur Pengembangan Pendidikan USU dan Dr. Huliman, M.Kom, Kepala Sekolah SMA Dr. Wahidin Sudirohusodo Medan.
PAUD Fondasi Bentuk Generasi Emas
Dikatakan oleh Direktur PAUD, Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pondasi penting dalam membentuk generasi emas 2045. Kita semua memahami bahwa usia dini merupakan periode emas perkembangan anak, dimana setiap interaksi dan pengalaman belajar akan berpengaruh besar terhadap kehidupan mereka di masa depan. Karena itu, pendidikan anak usia dini terus menjadi perhatian utama kita bersama.
“Dalam pendekatan ini, kita ingin agar proses belajar tidak hanya menjadi proses transfer informasi semata, melainkan juga untuk menggali pengalaman menggembirakan, penuh makna, serta dilakukan dengan penuh kesadaran. Kita ingin menciptakan ruang-ruang eksplorasi di mana anak-anak berani bertanya, berimajinasi, berkreasi, dan menemukan sendiri makna dari apa yang mereka pelajari sehari-hari,” papar Nia.
Dijelaskan point penting dalam Pembelajaran mendalam adalah Pendekatan ini tidak sekadar menjadi program tambahan, namun menjadi sebuah prinsip penting yang mendasari setiap aktivitas pendidikan. “Melalui pendekatan ini, anak-anak diharapkan mampu mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, kemampuan berkomunikasi, serta kolaborasi—hal-hal penting yang akan membantu mereka menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang,” ujarnya.
Karena itu, pendidikan anak usia dini terus menjadi perhatian utama pemerintah, DPR-RI dan seluruh elemen dan komponen ekosistem pendidikan Nasional. ”Berkaitan dengan visi Kemendikdasmen saat ini yaitu “pendidikan bermutu untuk semua”, saya sampaikan bahwa untuk visi “pendidikan bermutu untuk semua” dilandaskan pada tiga konsep utama, yaitu inklusif, adaptif, dan partisipatif,” ujarnya.
Hal ini jelasnya sejalan dengan perhatian utama Menteri Mu'ti juga menyoroti pentingnya soft skills seperti kreativitas (creativity), berpikir kritis (critical thinking), komunikasi (communication), dan kolaborasi (collaboration) yang relevan dengan perkembangan dunia saat ini serta kaitannya dengan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) yang dicanangkan oleh Kemendikdasmen.
Pendidikan bermutu untuk semua harus bersifat inklusif, di mana setiap individu, tanpa memandang latar belakang atau kondisi, berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas tanpa diskriminasi atau pengecualian.
Selain itu, pendidikan harus adaptif sesuai dengan perkembangan zaman, kita mengenal “Didiklah anak sesuai zamannya" merupakan prinsip mendidik yang harus kita lakukan saat ini. Sehingga, pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat di era tersebut. Kita tidak mengajarkan anak2 kita sesuai dengan pembelajaran yang kita terima.
Konsep ketiga, partisipatif, menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, baik pemerintah, sekolah, guru, orang tua, hingga masyarakat luas dalam memastikan pendidikan yang berkualitas.
Program Prioritas Direktorat PAUD
Ditegaskan ole Direktur PAUD pada tahun 2025 ini Direktorat PAUD memiliki beberapa program prioritas yang sedang dijalankan, dan menjadi bagian penting dari transformasi pendidikan nasional, antara lain:
1. Penguatan Pendidikan Karakter dan Kesehatan Sekolah, melalui Penanaman Karakter 7 Kebiasaan Anak Indonesia, Dukungan Makanan Bergizi Gratis dan Penguatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
2. Wajib Belajar 13 Tahun dan Pemerataan Kesempatan Pendidikan, dimana pada PAUD dititikberatkan pada perluasan akses 1 tahun pra SD serta penguatan pendidikan nonformal dan informal;
3. Penguatan Pembelajaran melalui Pendidikan Literasi, Numerasi, Sains dan Teknologi, yaitu pendidikan matematika, sains dan teknologi sejak usia dini dan peningkatan kecakapan literasi;
4. Pemenuhan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan secara bertahap dan terukur.
“Kegiatan workshop hari ini dirancang agar kita dapat bersama-sama berdiskusi, berbagi gagasan dan praktik baik dalam pembelajaran mendalam yang menyenangkan, bermakna, dan berkesadaran, yang sesuai dengan karakteristik unik anak usia dini,” kata Direktur PAUD.
Selepas mengikuti workshop ini, pesan Nia kita semua akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik serta mampu menciptakan suasana belajar yang mendukung eksplorasi, inisiatif anak dalam menyelesaikan masalah, sehingga anak-anak kita tumbuh menjadi pembelajar sejati yang haus ilmu sepanjang hayatnya.
Peliput : Eko B Harsono
InfoTerkini
Internalisasi Pembangunan ZI-WBBM Episode ke 57, Bangun Pola Hidup Sehat Dengan Gizi Seimbang
Berita 2025-04-18 | 15:53:00
...
selengkapnya