Berita
Halal Bi Halal Ditjen PAUD Dikdasmen, Keberagaman Dapat Dirajut Menjadi Kekuatan Bersama Sukseskan Program Prioritas Kemendikdasmen
Berita 2025-04-17 | 14:39:00
PAUDPEDIA —- Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Dr Fajar Riza Ul Haq M.Si mengingatkan pentingnya adaptasi, inovasi, dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan pengembangan program pendidikan nasional di masa depan.
Hal itu disampaikan Wamendikdasmen dalam giat Halal Bihalal Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) di Jakarta, Kamis (17/4).
Kegiatan halal bi halal dihadiri Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Gogot Suharwoto, M.Ed., Ph.D, Staf Khusus Menteri, pejabat eselon dua di lingkungan Ditjen PDM dan Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan dan Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan. Tausyah disampaikan Staf Khusus Menteri Prof Dr H Biyanto, M.Ag yang bertema “Halal Bihalal untuk Meningkatkan Kebersamaan dalam Mewujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua.”
“Dengan mempertahankan budaya kerja yang baik, menginternalisasi nilai-nilai pelayanan, dan merangkul partisipasi semua pihak atau partisipasi semesta untuk bersinergi dan berkolaborasi, maka tujuh program prioritas Direkrorat Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen PDM),” ujar Wamendikdasmen.
Wamendikdasmen menyampaikan pentingnya mempertahankan budaya kerja yang baik saat ini di lingkungan Ditjen PDM dan keberanian untuk melakukan perubahan serta transformasi birokrasi yang kaku dalam pelayanan. Dengan kolaborasi dan kemitraan yang terjalin dengan baik maka sejumlah kiat baru dapat ditemukan dan dapat beradaptasi di tengah perubahan dunia.
“Dalam kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan tentang pentingnya pelayanan yang ramah, responsif, akuntabel, adaptif, dan harmonis. Menekankan bahwa keberagaman dapat dirajut menjadi kekuatan bersama. Saya mengajak kita semua di Ditjen PDM untuk bersatu dan bekerja sama dalam menjalankan program-program prioritas,” ujarnya.
Dikatakan oleh Fajar Riza Ul Haq kesuksesan program besar membutuhkan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, dunia usaha, dan kelompok masyarakat. Mendorong untuk membuka diri terhadap perubahan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Keterbukaan dan Kemampuan Kolaborasi
Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Gogot Suharwoto menyampaikan keterbukaan terhadap perubahan dan kemampuan untuk berkolaborasi menjadi kunci untuk mencapai tujuan bersama. “Saya percaya ketangguhan temen-temen di Ditjen PDM terhadap situasi apapun terkait birokrasi dan administrasi negara dapat terlihat. Karena kita semua menyadari bahwa penugasan di pemerintahan adalah tugas mulia yang bernilai ibadah dan sekaligus menjadi pengabdian kepada negara,” katanya.
Ditjen PDM mengatakan saat ini pemerintah serta seluruh Kementerian dan Lembaga Negara menghadapi disrupsi internal terkait efisiensi anggaran yang memaksa perubahan dilakukan. “Disrupsi harus menjadi kesempatan untuk melakukan terobosan, terutama dalam program prioritas,” katanya.
Dikatakan oleh Ditjen PAUD Dikdasmen kesiapan institusi, ketahanan organisasi, dan pengalaman sangat penting dalam menghadapi tantangan. Soliditas tim diperlukan untuk mencapai tujuan besar, terutama karena tuntutan tinggi dari Presiden. “Dalam menghadapi tantangan Disrupsi internal dan eksternal, pemerintah menilai kita semua perlu melihatnya sebagai peluang untuk berinovasi dan melakukan terobosan. Kesiapan institusi, pengalaman, dan soliditas tim menjadi kunci untuk mencapai tujuan besar, terutama dalam memenuhi tuntutan yang tinggi,” ujarnya.
Sementara itu pembicara Tausyah Staf Khusus Menteri Prof Dr H Biyanto, M mengatakan Halal bihalal dan mudik adalah contoh "popular religion" atau budaya agama yang berkembang di Indonesia, yang mungkin tidak ditemukan dalam tradisi Islam universal.
Dikatakan kita harus melihat budaya agama dan menilai apakah sesuai dengan ajaran Islam. Jika sesuai dan bermanfaat, maka bisa dijalankan. “Umur bukan hanya sekadar angka, tetapi tentang bagaimana jejak dan kebermanfaatan kita dirasakan oleh orang lain,” ujar Prof Dr H Biyanto.
Manfaatkan keberadaan di Kementerian untuk bersama-sama mengusahakan pendidikan yang bermutu sebagai legacy atau warisan baik kepada generasi penerus. “Lebih dari sekadar angka usia atau umur menjadi kebermaknaan hidup terletak pada jejak dan manfaat yang kita tinggalkan bagi orang lain.” kata Prof Biyanto yang juga Staf Khusus Mendikdasmen.
Peliput : Eko Harsono dan Awang
InfoTerkini
Internalisasi Pembangunan ZI-WBBM Episode ke 57, Bangun Pola Hidup Sehat Dengan Gizi Seimbang
Berita 2025-04-18 | 15:53:00
...
selengkapnya