Berita
Tahun Ajaran Baru 40.000 Satuan Pendidikan PAUD Dikdasmen Laksanakan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial
Berita 2025-04-09 | 15:18:00
Jakarta, 9 April 2025 ---- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen dan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) mempersiapkan 40.000 Satuan Pendidian jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah di Indonesia dalam pelaksanaan Tahun Ajaran Baru 2025 - 2026 sudah dapat melaksanakan program pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD DIkdasmen), Gogot Suharwoto, M.Ed, Ph.D dalam sambutan Sosialisasi Seleksi Lembaga Penyelenggara Diklat Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) yang berlangsung di Jakarta secara daring dan luring, Rabu – Kamis (9-10/4).
Hadir dalam kegiatan sosialisasi Staf Khusus Menteri bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Artifisial, Dr. Muhammad Muchlas Rowi, MM, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Dr Nia Nurhasanah, M. Ed dan Direktur Sekolah Menengah Atas Winner Jihad Akbar S.Si., M.Ak.
“Kami harapkan dalam bulan Mei nanti proses seleksi telah selesai dan segera dilakukan pelatihan dan Diklat Pembelajaran. Sehingga pada bulan Juli tepat pada tahun ajaran baru, program pembelajaran koding dan kecerdasan artifsial sudah dapat dilaksanakan, Saya berharap pelaksanaan dan pola pelatihan yang dibuat oleh Ditjen GTK dapat dilaksanakan secara berkesinambungan,” ujar Ditjen PAUD Dikdasmen.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Artifisial, Muhammad Muchlas menegaskan program pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial ini merupakan salah satu program strategis di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk memperkuat literasi digital dan menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan ke depan yaitu revolusi industri 4.0 dan era kecerdasan buatan.
“Karena itu, seleksi lembaga penyelenggara menjadi tahapan yang sangat penting agar proses pelatihan nantinya benar-benar dapat dilaksanakan secara optimal dan berkualitas,” ujar Staf Khusus Menteri.
Kegiatan Sosialisasi Seleksi Lembaga Penyelenggara Diklat Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) yang kita laksanakan pada hari ini, Selasa tanggal 9 April 2025, diselenggarakan sebagai bagian dari tahapan awal dalam proses seleksi lembaga yang akan menjadi mitra pelaksana program diklat.
Adaftif Tranformatif dan Inklusif
Dirjen PAUD Dikdasmen, Gogot Suharwoto menambahkan kegiatan ini merupakan langkah awal yang penting dalam membangun ekosistem pendidikan masa depan yang lebih adaptif, transformatif, dan inklusif. Dunia telah berubah cepat — digitalisasi, Kecerdasan Artifisial (AI), mahadata (big data), dan Internet of Things (IoT) telah meredefinisi cara manusia belajar, bekerja, dan berpikir. “
“Jika pendidikan kita tidak ubah, maka kita tidak hanya tertinggal, namun kita tertinggal jauh. Karena itu, pembelajaran koding dan KA bukan lagi sekadar tambahan keterampilan digital—melainkan fondasi kompetensi abad ke-21. Ini bukan tentang mengikuti trend yang berkembang, namun bagaimana anak-anak kita dapat bertahan dan melampaui zaman. Literasi digital harus menjadi hak, bukan hak istimewa; dan tugas kitalah memastikan anak-anak di kota besar maupun pelosok memiliki akses yang setara terhadap pendidikan teknologi yang bermutu,” paparnya.
Dijelaskan, integrasi pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial dalam kurikulum bertujuan mengembangkan keterampilan berpikir komputasional, analisis data, algoritma, etika digital, serta pengembangan solusi berbasis KA secara human-centered. Semua ini bertujuan bukan hanya agar peserta didik memahami teknologi — tapi juga dapat menciptakannya secara etis dan bertanggung jawab.
Pembelajaran ini akan diimplementasikan secara bertahap dan fleksibel, mulai dari intrakurikuler, kokurikuler, hingga ekstrakurikuler, dengan pendekatan berbasis masalah dan projek, termasuk metode plugged maupun unplugged. Kita tidak hanya bicara soal perangkat keras dan perangkat lunak, tapi juga perangkat lunak dalam diri murid, dan ini terpenting yakni: karakter, empati, dan etika.
Karena itu, kualitas guru dan lembaga pelatihan sangat krusial. Kita butuh LPD yang tidak hanya mahir teknologi, tapi juga mampu menyampaikan pembelajaran yang bermakna, berpusat pada murid, dan disesuaikan dengan konteks lokal.
Lembaga Penyelenggara Diklat
Sedangkan Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Dr Nia Nurhasanah dalam laporan kegiatan menjelaskan melalui kegiatan hari ini, kita akan menyampaikan mekanisme seleksi, kriteria, serta harapan terhadap Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) yang akan melaksanakan pelatihan terkait dengan Koding dan Kecerdasan Artifisial.
“Kami berharap para calon LPD yang hadir dapat menyimak dengan seksama materi yang akan dipaparkan para narasumber. Kegiatan ini bukan hanya merupakan forum informatif, tapi juga ruang kolaboratif — tempat kita berdiskusi, bertanya, dan menyumbangkan ide-ide terbaik demi kesuksesan program ini,” ujar Nia Nurhasanah.
Tujuan utama yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :
- untuk memastikan bahwa seluruh calon lembaga memiliki pemahaman yang utuh dan
- siap untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses seleksi, sehingga nantinya terpilih lembaga-lembaga yang kompeten, kredibel, dan mampu menghadirkan pelatihan yang berkualitas bagi peserta didik.
Mari kita sadari, pendidikan berkualitas bukan hanya tentang penguasaan teknis, tetapi juga tentang siapa yang memiliki akses untuk belajar. Tidak boleh ada anak yang tertinggal karena lokasi, latar belakang, atau keterbatasan sarana.
Dengan sinergi antara pihak — pemerintah, industri, sekolah, dan masyarakat — kita bukan hanya membentuk generasi yang siap menghadapi era digital, tapi juga generasi pencipta masa depan bangsa.
Peliput : Eko Harsono
InfoTerkini
Internalisasi Pembangunan ZI-WBBM Episode ke 57, Bangun Pola Hidup Sehat Dengan Gizi Seimbang
Berita 2025-04-18 | 15:53:00
...
selengkapnya