Berita
Kenakan Pakaian Adat Pangsi Sunda, Mendikdasmen Pimpin Upacara Hardiknas 2025 di Sekolah Regina Pacis Bogor
Berita 2025-05-03 | 07:54:00
PAUDPEDIA --- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof Dr Abdul Mu’ti bersama sejumlah unsur pimpinan Kemendikdasmen menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah Santa Regina Pacis Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/5).
Dipilihnya Sekolah Regina Pacis menjadi tempat upacara Mendikdasmen membuat Pemerintah Daerah Kota Bogor, siswa, guru dan orangtua bangga. Sekolah Regina Pacis Bogor berdiri sejak tahun 1933 yang berawal dari Panti Asuhan dan Sekolah Kepandaian Putri. Mendikdasmen menggunakan pakaian adat Pangsi yang menjadi pakaian adat kaum pria suku Sunda dan Betawi. Pakaian Pangsi merupakan setelan pakaian berupa baju kemeja polos yang agak longgar serta celana yang juga longgar dan panjangnya tidak melebihi mata kaki.
Upacara Hardiknas 2025 mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua” ini menjadi momentum refleksi sekaligus peneguhan komitmen untuk terus memajukan pendidikan nasional. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, bertindak sebagai pembina upacara.
Upacara Hardiknas disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kemendikdasmen yang memungkinkan masyarakat luas turut menyaksikan dan merasakan semangat Hardiknas. Dalam pidatonya, Abdul Mu’ti menekankan bahwa pendidikan nasional memegang peran penting dalam membentuk karakter dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan meluncurkan empat paket program strategis di bidang pendidikan. Rencana ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti.
Keempat program tersebut mencakup rehabilitasi sekolah, digitalisasi pendidikan, bantuan bagi guru honorer, serta dukungan pendidikan bagi guru yang belum memiliki kualifikasi D4 atau S1. Ia mengatakan, peluncuran program ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam mempercepat pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan nasional.
Selain itu, Presiden Prabowo juga memberikan arahan untuk mengkaji ulang rencana pengadaan kembali sistem penjurusan IPA, IPS, dan bahasa di tingkat SMA, yang dinilai relevan dalam mendukung pelaksanaan tes kemampuan akademik (TKA). Menteri Mu’ti menyampaikan bahwa kajian ini akan dilakukan bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, sebelum dilaporkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.
10.440 Sekolah Siap Direvitalisasi
Program revitalisasi satuan Pendidikan akan menyasar 10.440 sekolah rusak berat di seluruh Indonesia dengan anggaran Rp 16,9 triliun. Adapun program digitalisasi pendidikan bakal diberikan ke 15 ribu sekolah untuk menciptakan smart classroom. Dengan adanya smart classroom, diharapkan proses belajar mengajar akan lebih efektif dan modern. Siswa akan mendapatkan akses terhadap teknologi dan informasi terkini yang dapat menunjang proses pembelajaran.
Program ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia di era digital. Implementasi program smart classroom ini akan didukung dengan pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan. “Kami launching pembangunan sekolah, kami rencanakan tahun ini akan dibangun atau direnovasi 10.440 sekolah. Yang kedua digitalisasi pendidikan, bantuan untuk smart classroom itu untuk 15 ribu sekolah se-Indonesia," kata Abdul Mu’ti.
Mu'ti mengatakan bahwa salah satu yang paling dinanti dan akan diumumkan oleh Presiden Prabowo adalah bantuan langsung untuk guru honorer dan insentif pendidikan bagi guru yang belum memiliki gelar D4 atau S1. "Bantuan masing-masing Rp 3 juta per semester. Nanti angkanya akan kami akan disampaikan Pak Presiden," tambahnya.
Lalu, bantuan untuk guru honorer meliputi bantuan langsung tunai (BLT) Rp 300 ribu per bulan dan tambahan dana pendidikan bagi yang belum menyelesaikan S1/D4.
Penyunting : Eko Harsono
Sumber Siaran Pers BKHM Kemendikasmen
InfoTerkini
Bolehkah Menormalisasi "Namanya Juga Anak-anak"?
Ruang Artikel 2025-05-03 | 16:20:00
...
selengkapnyaLuncurkan Program PHTC, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Pemerataan Pendidikan Nasional
Berita 2025-05-03 | 07:59:00
...
selengkapnyaKemendikdasmen dan Kemendiktisaintek Gelar Upacara Hardiknas 2025 Bersama
Berita 2025-05-02 | 11:34:00
...
selengkapnya