Berita
Internalisasi Pembangunan ZI-WBBM Episode ke 59, Pengenalan Koding Sejak Usia Dini Membuat Anak Berpikir Kritis
Berita 2025-05-24 | 11:10:00
PAUDPEDIA — Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen PAUD Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikdasmen melakukan Internalisasi Pembangunan ZI WBBM Episode ke.59 dengan tema “Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial". Kegiatan dibuka Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat PAUD, Imam Pranata dengan narasumber Rida Farida., S. Pd., M. Pd., Guru TK Pratiwi Depok.
Dalam sambutannya, Kasubag TU Direktorat PAUD mengatakan pembelajaran coding di satuan PAUD bisa diterapkan secara menyenangkan dan sesuai dengan tahap perkembangan anak usia dini, dan dapat dilakukan tanpa menggunakan layar (unplugged coding) dan lebih menekankan pada logika dasar, pemecahan masalah, serta berpikir komputasional secara sederhana sesuai dunia anak usia dini.
Dikatakan belajar koding sejak usia dini di satuan PAUD memberikan sejumlah manfaat penting bagi perkembangan anak, meskipun pendekatannya tidak langsung berupa bahasa pemrograman yang kompleks seperti pada koding untuk siswa di jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
“Koding pada anak usia dini diberikan dengan bermain dan menyenangkan. Manfaat anak sejak usia dini diperkenalkan dengan belajar koding kerana sejak dini dikembangkan logika dan berpikir sistematis. Koding melatih anak memahami sebab-akibat, membuat urutan langkah (algoritma), dan menyelesaikan masalah secara bertahap,” ujarnya.
Melatih Problem Solving Sejak Usia Dini
Sementara itu, narasumber Rida Farida., S. Pd., M. Pd., Guru TK Pratiwi Depok dalam paparanya mengatakan koding di jenjang PAUD dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi. Anak belajar membuat proyek sederhana (misalnya, permainan atau animasi) yang memicu daya cipta dan ekspresi diri.
Selain itu, belajar coding sejak dini dapat melatih ketekunan dan kemampuan memecahkan masalah. Saat program tidak berjalan sesuai harapan, anak belajar mencoba lagi (debugging), yang mengasah ketangguhan mental.
“Dengan memberikan pengenalan koding sejak dini dapat membangun keterampilan berpikir komputasional. Ini mencakup kemampuan memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil dan mencari solusi secara efisien dengan keterampilan penting di era digital,” ujarnya.
Mempersiapkan keterampilan masa depan
Meski anak belum jadi “programmer,” pemahaman awal tentang logika digital memudahkan mereka beradaptasi dengan teknologi di masa depan. Mengembangkan kolaborasi dan komunikasi. Banyak aktivitas koding di PAUD dilakukan dalam kelompok, sehingga anak belajar bekerja sama dan mengungkapkan ide dengan jelas.
Dalam praktiknya di PAUD, pendekatan koding biasanya dilakukan melalui permainan interaktif seperti robot mainan, aplikasi seperti ScratchJr, atau permainan unplugged tanpa layar yang menyenangkan dan sesuai dengan perkembangan usia anak.
Berikut beberapa pendekatan yang bisa digunakan:
1. Permainan Berbasis Perintah (Unplugged Coding)
Gunakan permainan yang mengajarkan konsep algoritma dan urutan perintah, seperti:
Bermain robot-robotan: Anak bermain sebagai robot yang mengikuti perintah dari "programmer" (teman atau guru). Misalnya, “maju dua langkah, belok kiri, ambil boneka.” Papan arah atau maze: Anak mengikuti jalur tertentu berdasarkan petunjuk panah. Bisa menggunakan lantai ubin atau kertas besar dengan petunjuk arah.
2. Gunakan Cerita Interaktif
Gabungkan cerita dengan instruksi sederhana: Cerita tentang tokoh yang harus menempuh perjalanan dengan berbagai tantangan logis.
Anak diminta memilih langkah-langkah yang tepat agar tokoh berhasil mencapai tujuan.
3. Media Manipulatif
Gunakan alat bantu seperti: Balok warna: untuk membuat pola algoritma sederhana.
Kartu perintah: yang bisa disusun oleh anak sebagai instruksi langkah demi langkah.
4. Lagu dan Gerakan
Ciptakan lagu dengan instruksi berulang yang mengandung logika berurutan (misalnya: lompat, jongkok, tepuk tangan) — ini melatih pola dan pemahaman urutan.
5. Aplikasi Coding Ramah Anak (opsional)
Jika layar diperbolehkan, gunakan aplikasi seperti: ScratchJr (usia 5-7 tahun) Kodable Namun, ini tetap harus dibatasi durasinya sesuai panduan screen time dan tetap didampingi.
Prinsip Utama:
Fokus pada berpikir logis, berurutan, dan mengenal pola.
Jadikan aktivitas bermain sebagai dasar pembelajaran.
Gunakan bahasa yang konkret dan familiar bagi anak.
RKH PAUD – Tema: Bermain Bersama Robot
Kelompok Usia: 5–6 tahun
Durasi: ± 60 menit
Subtema: Robot Pintar dan Teman Baru
Tujuan Pembelajaran:
-Anak mengenal konsep urutan langkah (algoritma sederhana)
-Anak dapat mengikuti instruksi secara berurutan
-Anak dapat bekerja sama dan berkomunikasi dengan teman
1. Kegiatan Pembuka (10 menit)
Kegiatan:
Menyapa anak dan menyanyikan lagu “Halo, Halo, Halo Apa Kabar”
Guru bercerita pendek: “Ada robot kecil yang ingin bermain, tapi dia hanya bisa bergerak kalau diberi perintah yang tepat. Yuk bantu robotnya!”
2. Kegiatan Inti (40 menit)
A. Permainan: Jadi Robot dan Programmer (20 menit)
Alat dan Bahan:
Kartu arah: maju, mundur, belok kanan, belok kiri (bisa dari kertas berwarna atau gambar panah)
Jalur sederhana di lantai (bisa dari lakban atau tikar dengan garis)
Langkah-langkah:
1. Anak dibagi berpasangan: satu menjadi programmer, satu lagi robot.
2. Programmer menyusun 3–4 kartu arah, lalu memberi tahu robot satu per satu.
3. Robot mengikuti perintah dan berjalan di jalur yang ditentukan.
4. Setelah selesai, tukar peran.
B. Cerita Interaktif + Menyusun Urutan (20 menit)
Alat dan Bahan:
Gambar seri sederhana (contoh: tokoh ingin pergi ke taman bermain, melewati pohon, jembatan, lalu ayunan).
Papan flanel atau meja untuk menyusun gambar.
Langkah-langkah:
1. Guru membacakan cerita pendek.
2. Anak diminta membantu menyusun gambar urutan cerita (konsep algoritma)
3. Diskusi: “Apa yang terjadi kalau urutannya salah?”
4. Kegiatan Penutup (10 menit)
Refleksi: “Apa yang paling seru hari ini?”
Guru memberi apresiasi dan menjelaskan bahwa hari ini anak-anak sudah belajar jadi pemikir hebat seperti programmer!
Peliput Eko Harsono