Berita
Ditangan Siswa PAUD Generasi Emas Indonesia 2045 Diwujudkan, Peluang Menjadi Lima Kekuatan Besar Dunia
Berita 2023-06-17 | 10:41:00
PAUDPEDIA —Indonesia pada 2045 mendapatkan momentum bersejarah yang hanya akan dimiliki setiap negara satu kali sepanjang kemerdekaanya. Pada saat itu, Indonesia genap berusia 100 tahun alias satu abad Indonesia. Inilah yang menjadi salah satu alasan munculnya ide, wacana, dan gagasan Generasi Emas 2045.
Indonesia 2045 memang masih 22 tahun lagi. Namun, pada dasarnya bibit-bibit unggul itu sudah ada dari sekarang. Siswa PAUD maupun yang baru lahir tahun ini sudah berada di sekeliling kita. Merekalah yang akan memimpin bangsa ini di tahun 2045 kelak. Di tangan mereka siswa PAUD sekarang inilah, masa depan dan nasib bangsa ini dipertaruhkan.
Untuk itu Presiden Joko Widodo meminta seluruh warga bangsa, setiap elemen dan komponen masyarakat memanfaatkan bonus demografi yang akan dialami oleh Indonesia pada tahun 2030-an dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai 68,3 persen dari total populasi.
Presiden Joko Widodo menyampaikan hal itu dalam saat meluncurkan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 di Djakarta Theater, Jakarta, pada Kamis, (15/6).
Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya memanfaatkan peluang dengan menggunakan perencanaan, visi, dan strategi besar yang taktis untuk dapat mencapai Indonesia Emas tahun 2045.
“Kita harus bekerja keras memanfaatkan peluang ini. Kita harus punya perencanaan taktis, bukan perencanaan, tapi perencanaan taktis, visinya juga visi taktis. Punya strategi juga yang taktis karena kita berkompetisi dengan negara lain. Punya strategi besar tapi strategi taktis,” ucap Presiden.
Kepala Negara menuturkan bahwa peluang tersebut yakni bonus demografi yang akan dialami oleh Indonesia pada tahun 2030-an dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai 68,3 persen dari total populasi. Peluang yang hanya terjadi satu kali dalam setiap peradaban sebuah negara tersebut, lanjut Presiden, harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi bencana.
“Di sebuah negara di Afrika di 2015 juga mendapatkan bonus demografi tapi dalam 7 tahun justru yang terjadi pengangguran melonjak menjadi 33,6 persen. Saya tidak usah sebut negaranya mana tapi saya yakin Bapak, Ibu, dan Saudara-Saudara tahu, dan kita tidak ingin terjadi seperti itu,” tutur Presiden.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peluang untuk menjadi lima besar ekonomi dunia. Presiden menyebut bahwa meskipun secara perhitungan angkanya sudah ada, tetapi tantangannya tidak mudah.
Ledakan Kelahiran 2021
Ledakan kelahiran yang membludak pada tahun ini dan tahun 2021 karena situasi pandemi ini menjadi hal yang perlu diberikan perhatian khusus. Bayi lahir pada tahun tersebut akan menjadi penduduk berusia produktif pada 2045 mendatang.
Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.
Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi. Melihat dari fakta yang akan dihadapi Indonesia tersebut bonus demografi memang tidak bisa dihindari.
Generasi Masa Depan Indonesia
Generasi yang cerdas dan mau menerima perubahan harus diterapkan sejak usia dini menuju impian Indonesia menjadi generasi emas 2045
1. Memiliki kecerdasan yang komprehensif, yakni produktif, inovatif
2. Damai dalam interaksi sosialnya, dan berkarakter yang kuat
3. Sehat, menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan
4. Berperadaban unggul
Dikatakan Kepala Negara, Bappenas sudah menyampaikan kalkulasinya, dari McKinsey saya sudah dengar itungannya, dari IMF saya sudah dengar hitungannya, dari Bank Dunia World Bank saya sudah dengar hitungannya hampir mirip-mirip tetapi tantangannya itu juga tidak mudah.
Presiden menyebut bahwa Indonesia harus terus meningkatkan pendapatan nasional bruto (PNB) atau gross national income (GNI) dan menurunkan tingkat kemiskinan untuk menuju visi Indonesia Emas 2045.
“Perkiraan kita (PNB) di tahun Indonesia Emas 2045 itu berada di angka US$23.000 sampai US$30.300 per kapita. Itu lompatannya. Tingkat kemiskinan sekarang ini meskipun sudah single digit yaitu di angka 9,57 persen tapi ini masih tetap angka itu kita harus sampaikan masih tinggi dan di tahun 2045 diperkirakan di 0,5 sampai 0,8 persen,” tutur Presiden.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Penyunting Eko
Sumber Biro Pers Sekretariat Negara
InfoTerkini
Bolehkah Menormalisasi "Namanya Juga Anak-anak"?
Ruang Artikel 2025-05-03 | 16:20:00
...
selengkapnya