Berita
Revitalisasi UKS Melalui Kampanye Sekolah Sehat Dihidupkan Kepada Siswa Lewat Festival Permainan Tradisional
Berita 2023-03-07 | 09:42:00
PAUDPEDIA — Program revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui kampanye “Gerakan Sekolah Sehat” untuk mengoptimalkan upaya promosi kesehatan di satuan pendidikan yang selama ini belum optimal digaungkan kembali Direktorat Sekolah Dasar melalui Festival Permainan Tradisional.
Sebanyak 330 anak dan 110 orang guru pendamping dari 20 Kecamatan di Kota Bandar Lampung tampak bersukaria penuh kegembiraan mengikuti Festival Permainan Tradisional jenjang sekolah dasar di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi (BPMP) Lampung,
Minggu (5/3). Kegiatan Festival Permainan Tradisional dilaksanakan dalam rangka Kampanye Gerakan Sekolah Sehat (GSS)
OASE-KIM Bidang 1 yaitu Pengasuhan dan Pendidikan Karakter, secara terus menerus mendukung kebijakan nasional peningkatan kesehatan sekolah dan kesehatan peserta didik melalui kampanye Gerakan Sekolah Sehat (GSS) di semua jenjang mulai PAUD, pendidikan dasar sampai pendidikan menengah. GSS merupakan salah satu upaya dalam merevitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). GSS berfokus pada 5 sehat, yaitu sehat gizi, sehat fisik, sehat imunisasi, sehat mental dan sehat lingkungan yang bekerjasama dengan lintas kementerian/lembaga, pusat dan daerah dan mitra pembangunan.
Gerakan Sekolah Sehat sejalan dengan fokus OASE KIM Bidang 1 yaitu Pengasuhan dan Pendidikan Karakter. OASE KIM mendukung program Pemerintah agar siswa di Indonesia tumbuh sehat, cerdas dan berkarakter.
Dalam rangka mewujudkan sehat fisik dan sehat jiwa serta dalam rangka memperkuat karakter peserta didik sebagai implementasi Gerakan Sekolah Sehat, Direktorat Sekolah Dasar menggelar Festival Permainan Tradisional jenjang Sekolah Dasar tahun 2023 di Kota Bandar Lampung. Dalam festival ini dipertandingkan enam jenis permainan tradisional, yaitu lari balok, congklak, engklek, bola bekel, egrang batok dan bakiak. Untuk permainan lari balok, egrang batok dan bakiak dilakukan secara estafet dengan jumlah tim sebanyak 3 anak.
Mewakili Direktur Sekolah Dasar, Jumeri, Widyaprada Ahli Utama Kemendikbudristek, menyampaikan bahwa tujuan Festival Permainan Tradisional ini selain dalam rangka mengampanyekan Gerakan Sekolah Sehat, juga sebagai upaya untuk melestarikan permainan tradisional sebagai warisan nilai-nilai budaya bangsa dan tradisi/kearifan lokal yang ada di setiap daerah.
“Selain itu juga untuk membangun dan memperkuat semangat kebersamaan dalam kebhinekaan melalui bermain dan bergembira bersama," ujarnya ketika membuka Festival Permainan Tradisional.
Tak hanya itu, lanjutnya permainan tradisional ini juga sarat dengan hal positif. "Kita diajarkan untuk kreatif mengolah barang yang ada di sekitar kita untuk dijadikan mainan. Jika melihat permainan bakiak kita jadi belajar gotong royong, bekerja sama dengan jalan beriringan dengan kawan di depan dan belakang. Ini adalah intisari yang diajarkan oleh leluhur kita dalam bentuk berbagai permainan tradisional," ujarnya.
Di sela-sela acara Festival tersebut, Jumeri menyatakan bahwa dalam permainan tradisional banyak terdapat nilai-nilai di dalamnya yang bermanfaat untuk penguatan pendidikan karakter yang akan berpengaruh terhadap perilaku sosial anak di lingkungannya. Di sisi lain di era modern saat ini, tantangan pendidikan semakin tinggi.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat, telah menimbulkan terjadinya disrupsi teknologi yang membawa dampak positif, namun di sisi lain juga membawa dampak negatif, termasuk di kalangan anak-anak. Dengan menggalakkan kembali permainan-permainan tradisional dapat menjadi alternatif untuk mengalihkan anak-anak dari penggunaan gadget/smartphone yang berlebihan dan mendorong adanya aktivitas fisik dengan bermain baik di dalam maupun di luar ruang.
Sementara itu dalam laporannya, Minhajul Ngabidin, Widyaprada Direktorat Sekolah Dasar selaku penanggungjawab festival menyatakan bahwa Kemendikbudristek terus melakukan upaya terwujudnya Profil Pelajar Pancasila yang memiliki karakter beriman yang bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bernalar kritis, kreatif, mandiri, bergotong royong dan berkebinekaan global. Seiring dengan berbagai hal tersebut, pada bulan Agustus 2022 Kemendikbudristek telah meluncurkan Kampanye Sekolah Sehat, yang meliputi sehat fisik, sehat bergizi dan sehat imunisasi.
Kampanye Sekolah Sehat tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai kebijakan nasional Gerakan Sekolah Sehat. Melalui Gerakan Sekolah Sehat ini, semua pihak didorong untuk secara bergotong royong berkontribusi dalam mewujudkan kesehatan sekolah dan Kesehatan peserta didik, dan salah satunya adalah melalui Festival Permainan Tardisional ini. Tema Festival Permainan Tardisional di Bandar Lampung kali ini adalah “Bermain Bersama untuk Anak Indonesia Sehat, Cerdas dan Berkarakter”, pungkasnya.
Mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Mulyadi, S.Sos (Plt. Kepala
Bidang Dikdas), menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Pemerintah Pusat memilih Kota Bandar Lampung dalam agenda Kunjungan Ibu Negara dan OASE-KIM serta penyelanggaraan Permainan Festival Permainan Tradisional ini.
Dalam sambutannya, Mulyadi berpesan kepada semua peserta baik anak-anak maupun guru pendamping untuk mengikuti Festival dengan mengedepankan suasana kebersamaan dan tidak perlu ngotot-ngototan. “Kegiatan Festival ini adalah ajang untuk bermain bersama, oleh karenanya mari buat hari ini anak-anak semua senang dan bergembira”, pungkasnya.
Penyelenggaraan festival permainan tradisional ini didukung oleh Komite Permainan dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) baik tingkat pusat maupun tingkat Provinsi Lampung.
Penulis Eko