Berita
Serial Webinar Protas Direktorat PAUD, Praktik Baik 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di TK Negeri Karangasem Bali
Berita 2025-05-09 | 07:30:00
PAUDPEDIA ---- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengambil peran utama dan strategis dalam menghadirkan insan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul Generasi Emas 2045 dengan menetapkan delapan karakter utama bangsa yakni: religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, mandiri, serta bermanfaat.
“Delapan karakter utama bangsa ini dapat tercapai melalui pembiasaan yang harus dilakukan oleh anak setiap hari sehingga membudaya. Jika kebiasaan ini diterapkan bertahun-tahun maka akan terinternalisasi pada diri anak menjadi karakter,” ujar Direktur PAUD, Dr Nia Nurhasanah M.Pd dalam Seminar Dalam Jaringan (Webinar)Program Prioritas Kemendikasmen bertema: “Mewujudkan Anak Usia Dini yang Unggul, Mandiri dan Berkarakter Melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat“ di Jakarta, Selasa (6/5).
Dikatakan, Undang-Undang No. 59 Tahun 2024 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2025-2045 dalam mendukung perwujudan Visi Indonesia Emas 2045, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Bersatu, Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan menjadi dasar hukum melahirkan Generasi Emas 2045 dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bahu-membahu mempersiapkan generasi muda yang berkualitas dimasa depan.
Pembicara dalam webinar Kosasih Ali Abu Bakar dari Pusat Penguatan Karakter, Kemendikdasmen dan Dewa Ayu Anom Pratiwi, Kepala TK Negeri Pembina Karangasem dengan moderator Arieska Arez. Webinar disiarkan langsung melalui YouTube PAUDPEDIA yang disaksikan 6.897 pemirsa.
Direktur PAUD menjelaskan pembiasaan yang harus dilakukan oleh anak setiap hari disebut dengan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat, yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.
Tujuh kebiasaan ini diharapkan dapat terlaksana setiap hari, berkelanjutan, hingga menjadi budaya, dan terinternalisasi menjadi karakter. Pembentukan karakter ini membutuhkan waktu dan keterlibatan berbagai pihak terutama keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan media.
Ditegaskan 7 kebiasaan ini tidak hanya membentuk karakter yang baik, tetapi juga mempersiapkan peserta didik kita untuk menjadi generasi yang cerdas dan berdaya saing. Kebiasaan yang baik dimulai dari diri kita sendiri.
“Dengan menerapkan 7 kebiasaan ini, kita tidak hanya membangun karakter yang kuat, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik kita. Program 7 kebiasaan anak Indonesia diharapkan dapat membantu peserta didik mencapai kesuksesan dan menjadi generasi yang unggul menuju Indonesia Emas 2045,” paparnya.
Tugas kita Bersama untuk “Mewujudkan Anak Usia Dini yang Unggul, Mandiri dan Berkarakter Melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat“. “Untuk itu, saya harap bapak ibu dapat menyimak sampai selesai webinar ini dengan narasumber yang luar biasa, karena akan ada praktik baik yang bisa kita adaptasi dalam menerapkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat,” katanya.
Peran Guru dan Orangtua Dalam Pembiasaan
Sementara itu, Kepala TK Negeri Pembina Karangasem, Dewa Ayu Anom Pratiwi dalam praktik baiknya menjelaskan kebijakan TK Negeri Pembina Karangasem dalam Implementasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dilakukan dengan membangun pemahaman bersama tentang 7 KAIH dalam kelompok kerja Guru TKN Pembina Karangasem.
Melakukan sosialisasi kepada Orang Tua Integrasi 7 Kebiasaan anak Indonesia hebat ke semua kegiatan belajar di sekolah yang berlanjut hingga ke rumah dan membuat imbauan program Isi piringku serta melakukan kelas orang tua/parenting.
Dijelaskan oleh Dewa Ayu Anom Pratiwi, sosialisasi kepada orang tua murid dilakukan dengan wawancara saat awal tahun pelajaran Orientasi bagi orang tua (MPLS), pemanfaatan Grup WA dan Telegram Orang Tua serta memanfaatkan media sosial sekolah (IG/FB/You Tube). Serta secara intensif melakukan komunikasi oleh guru kelas masing-masing baik secara kelompok/individu.
“Komunikasi menjadi penting karena bertujuan untuk mengenalkan lingkungan dan program sekolah, mengenalkan kegiatan pembelajaran, membangun kesadaran pentingnya peran orang tua dalam pendampingan belajar dan membangun kesepakatan agar kegiatan belajar di sekolah berlanjut hingga ke rumah,” ujarnya.
Sedangkan peran guru dalam Implementasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dilakukan dengan menjadikan guru sebagai contoh/model. Mengintegrasi 7 Kebiasaan anak Indonesia Hebat ke dalam rancangan pembelajaran. Menciptakan aktivitas pembelajaran yang relevan pendamping dan pembimbing. Evaluator berkolaborasi dengan orang tua dan pihak lai. n
Pemerintah Republik Indonesia memiliki visi mewujudkan Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045 dan delapan misi yang disebut Asta Cita. Untuk mendukung terwujudnya visi tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengemban tugas untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang selaras dengan misi Asta Cita keempat yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Melalui berbagai program dan inisiatif, diharapkan dapat tercipta sinergi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mencetak generasi yang inovatif dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Indonesia sendiri, kini tengah bersiap menyambut bonus demografi yang diproyeksikan berlangsung hingga 2036. Momentum bersejarah ini melahirkan visi Generasi Emas 2045, sebuah cita-cita untuk mencetak generasi muda yang berkualitas dan produktif sebagai penggerak utama kemajuan bangsa.
Dengan jumlah penduduk usia produktif yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan bersaing di tingkat global.
Peliput : Eko B Harsono
Operator Webinar : Wisnu, Aldo, Eko Widodo