Berita
43 Kepala Sekolah dan Guru PAUD Kota Palangkaraya Dimagangkan
Berita 2019-04-26 | 09:56:19
JAKARTA (HN) Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah melakukan Pemagangan Kurikulum PAUD bagi 43 orang pendidik, kepala sekolah dan guru PAUD di Kota Palangkaraya . Para guru paud tersebut selama empat hari (23 – 27 April 2019) mendapat pelatihan serta workshop terkait pengelolaan, penyelenggaran dan kurikulum PAUD di Rumah Komunitas Kreatif di Jatiwaringin, Bekasi.
“Kegiatan ini merupakan salah satu program inovasi yang dikembangkan oleh Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya bagi Kepala Sekolah, Guru dan pegiat PAUD. Sebelumnya, kami mencari inform asi terkait lembaga yang tepat untuk melakukan pemagangan ini. Ada sejumlah pilihan seperti di Bali dan Malang, Jawa Timur. Namun, setelah mendapat sejumlah masukan akhirnya kami ke Jakarta dan memilih RKK yang dikelola oleh mantan Direktur PAUD Kemdikbud, Ella Yulaelawati ini,” ujar Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya, Ida Sutiana di Bekasi, Kamis (25/4).
Menurut dia, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya, H Sahdin Hasan yang ikut mengantar permagangan Kepala Sekolah dan Guru PAUD, berharap program pemagangan ini akan menjadi kegiatan tahunan sebagai upaya peningkatan mutu kualitas guru PAUD di daerah.
“Saya sendiri sebelumnya tidak mengetahui tentang RKK dan belum pernah kesini. Saya mendapat banyak informasi dari sosial media yang dimiliki RKK juga Facebook serta Instagram milik ibu Ella. Selain itu saya dan teman-teman membaca artikel tentang program ibu Ella ini disejumlah media massa nasional. Ini yang membuat kami tertarik ke sini. Sebelumnya pilihanya ke Bali dan Malang. Tapi kalo ke Bali kesannya hanya jalan-jalan,” ujar Ida.
Dikatakan, selama dua hari pelatihan yang dilakukan banyak ilmu pengetahuan baru serta kiat mengajar serta mengembangkan kurikulum PAUD dengan cara bermain sambil belajar. “Apa yang kami dapat dari sini akan kami kembangkan di daerah,” ujarnya.
Sementara itu, mantan Direktur Pembinaan PAUD, Ella Yulaelawati mengatakan, lewat permagangan ini Kepala Sekolah dan guru PAUD diberikan pemahaman konsep mengajar dan pengalaman belajar yang berbeda untuk anak. “Anak diberi kebebasan untuk bereksperimen dengan menggunakan berbagai bahan sederhana antara lain, botol bekas, membuat slime dari lem, dan cuka dapur untuk roket terbang,” katanya.
Menurut Ella, PAUD amat relevan dalam upaya menumbuhkan kreativitas. Anak dalam periode usia dini sudah punya kesiapan belajar. ”Jadi, itu menstimulasi atau menumbuhkan kesukaan belajar dan potensi anak karena sudah ada bibitnya dalam diri anak,” kata Ella.
Mengutip penilaian Indeks Kreativitas Global 2015 oleh Martin Prosperity Institute, Ella menyebutkan kreativitas masyarakat Indonesia terbilang rendah, di urutan ke-115 dari 135 negara. Indeks kreativitas dilihat dari aspek teknologi, talenta, toleran.
Dikatakan, sebaiknya anak didorong untuk berinteraksi dengan lingkungannya sejak kecil. Interaksi yang baik dengan mainan dan alam akan membuat mereka semakin cerdas dan kreatif. Para orang tua berkontribusi dalam proses pencerdasan anak, anak seyogianya dijauhkan dari perangkat gawai terus menerus. Eko