Berita
Wujudkan Generasi Emas 2045, Sejak PAUD Perkenalkan Anak Indonesia Literasi digital, Problem Solving, Kreativitas, dan Kolaborasi
Berita 2024-09-24 | 19:50:00
PAUDPEDIA — Komisi X DPR RI dan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek melakukan Workshop Pendidikan guna melakukan sosialisasi program prioritas pendidikan nasional dan memperoleh dukungan seluruh ekosistem pendidikan dalam upaya memperbaiki kualitas manusia Indonesia guna mewujudkan Generasi Emas 2045.
Workshop dilakukan dengan mengundang Guru dan Kepala Satuan Pendidikan jenjang PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah di sejumlah Provinsi yang diharapkan memiliki komitmen untuk peningkatan mutu pendidikan, mewujudkan PAUD Berkualitas dan menghadirkan transformasi pendidikan. Seluruh komponen bangsa perlu menyadari bahwa fase anak usia dini merupakan masa keemasan (golden ages).
“Pelibatan Pemerintah Daerah, organisasi mitra dan mitra pembangunan serta seluruh pemangku kepentingan pendidikan yang di dorong untuk berkomitmen untuk terus mendorong kebijakan-kebijakan yang pro-pendidikan, yang menjawab tantangan masa depan, serta yang mampu mencetak generasi emas sesuai dengan visi besar Indonesia Emas 2045,” ujar Anggota Komisi X DPR-RI, drh.Hj. Dewi Coryati, M.Si.

Dikatakan, keberhasilan pendidikan tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah saja. Peran aktif para pendidik, orang tua, dan masyarakat sangatlah penting. “Melalui workshop ini, saya berharap kita semua dapat bersama-sama merumuskan langkah-langkah konkret yang dapat kita terapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” ujar drh.Hj. Dewi Coryati, M.Si dalam sambutan pembukaan Workshop Pendidikan kolaborasi Kemendikbudristek dengan Komisi X DPR-RI di Bengkulu, Senin - Selasa (23-24/9).
Menurutnya tema yang diangkat dalam workshop ini, yaitu "Peran Pendidikan dalam Penyiapan SDM Unggul Indonesia Emas 2045," adalah tema yang sangat relevan dan krusial bagi masa depan bangsa kita. Ketika kita berbicara tentang Indonesia Emas 2045, kita sedang berbicara tentang visi besar untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dengan SDM yang tidak hanya unggul dalam kompetensi, tetapi juga memiliki karakter kuat, integritas tinggi, dan mampu bersaing di panggung global.
Lima Landasan
Pendidikan menjadi landasan utama bagi pencapaian visi tersebut. Peran pendidikan tidak dapat diremehkan, karena melalui pendidikanlah kita mencetak generasi yang akan memimpin Indonesia di masa depan. Namun, kita juga menyadari bahwa tantangan yang kita hadapi tidaklah sederhana. Ada beberapa poin penting yang harus kita cermati bersama.
Pertama, akses pendidikan yang merata dan berkualitas. Seluruh komponen masyarakat harus memastikan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, maupun geografis, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Masih banyak anak-anak di pelosok negeri yang belum sepenuhnya menikmati fasilitas pendidikan yang memadai. Ini adalah tantangan besar yang harus kita jawab bersama. Pembangunan infrastruktur pendidikan, program beasiswa, hingga peningkatan kualitas guru adalah langkah-langkah yang harus terus didorong dan ditingkatkan.
Kedua, relevansi kurikulum dengan kebutuhan zaman. Kurikulum yang kita terapkan harus mampu menyiapkan siswa menghadapi tantangan dunia yang semakin dinamis. Teknologi dan digitalisasi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan belajar.
Oleh karena itu, lanjutnya kemampuan seperti literasi digital, problem-solving, kreativitas, dan kolaborasi harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan kita yang harus dipersiapkan sejak anak usiadini. Pendidikan tidak boleh lagi sekadar menitikberatkan pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotorik, membentuk karakter yang kuat serta kecakapan hidup.
Ketiga, pentingnya pendidikan karakter. SDM yang unggul bukan hanya mereka yang cerdas secara akademis, tetapi juga mereka yang memiliki etika, moralitas, dan jiwa kepemimpinan. Pendidikan karakter harus terus kita integrasikan dalam kurikulum, mulai dari pendidikan anak usia dini hingga jenjang pendidikan tinggi. Di sinilah pentingnya peran guru dan orang tua dalam membentuk generasi yang berintegritas, memiliki tanggung jawab, dan semangat gotong royong.
Generasi ini harus siap berkontribusi untuk membangun bangsa, bukan hanya mengejar prestasi pribadi.
Keempat, kolaborasi multipihak. Menciptakan SDM unggul tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk sektor swasta, masyarakat, dan dunia pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu, sinergi dan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan sangatlah penting. Program-program pendidikan yang melibatkan dunia industri, pelatihan kewirausahaan, hingga pemanfaatan teknologi mutakhir dalam pembelajaran harus semakin diperkuat.
Kelima, pentingnya inovasi dan adaptasi. Di tengah perkembangan global yang pesat, kita dituntut untuk terus berinovasi dalam dunia pendidikan. Pandemi yang lalu telah mengajarkan kita bahwa pendidikan harus mampu beradaptasi dalam berbagai situasi. Pembelajaran jarak jauh yang sebelumnya sulit dibayangkan, kini menjadi salah satu model yang relevan. Oleh karena itu, kemampuan beradaptasi dan inovasi harus menjadi budaya dalam sistem pendidikan kita ke depan.
“Saya percaya bahwa dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas, kita mampu membangun SDM unggul yang siap bersaing secara global dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik,” tutupnya.
Peliput : Awang, Aris dan Aufa
Penyunting: Eko Harsono