Berita
Pengumuman Lomba Kreasi Cover Lagu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, TK Negeri Pembina Rengat Barat Riau Juara Favorit
Berita 2025-06-09 | 09:39:00
PAUDPEDIA — Pagi yang cerah di penghujung Mei itu terasa istimewa. Bukan karena cuaca, melainkan karena semangat yang berkobar dari ribuan karya anak bangsa yang menyatu dalam irama, lirik, dan gerak penuh makna. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) mengumumkan pemenang Lomba Kreasi Cover Lagu Album Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (G7KAIH)—sebuah ajang yang bukan hanya meriah, tetapi juga sarat nilai karakter.
Dari 1.436 karya yang masuk dalam waktu kurang dari sebulan, tercermin geliat anak-anak, guru, dan keluarga di seluruh penjuru Indonesia dalam memadukan seni musik dan pesan moral. Tiap lagu dari album G7KAIH bukan sekadar nada dan kata, melainkan simbol dari kebiasaan positif yang ingin ditanamkan sejak dini: Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Tidur Cepat.
“Ini bukan sekadar lomba,” ujar Rusprita Putri Utami, Kepala Puspeka. “Ini adalah gerakan bersama untuk menghidupkan nilai-nilai karakter dalam keseharian anak-anak Indonesia, melalui media yang menyenangkan yaitu musik.”
Untuk Kategori Gerak dan Lagu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat jenjang PAUD dan Sekolah Dasar. Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Rengat Barat, Provinsi Riau menjadi pemenang Favorit. Pemenang pertama diraih SDN Kutorejo, Sidoarjo, Jawa Timur. Pemenang kedua SDN Selamapura, Bali dan pemenang ke tiga SLB Sumbawa Timur, Nusa Tenggara Barat.
Dari Nada ke Nilai
Lomba ini dibagi ke dalam tiga kategori utama: Gerak dan Lagu, Cover Band, serta Cover Lagu. Masing-masing kategori menghadirkan 10 karya terbaik untuk setiap lagu, menjadikan total 240 karya yang disaring untuk tahap final.
Namun yang membuat lomba ini istimewa bukan hanya jumlah peserta, melainkan kedalaman makna di balik setiap penampilan. Dalam video yang dikirimkan, tampak anak-anak menari dengan penuh semangat, menyanyi dengan ekspresi riang, bahkan memainkan alat musik dengan kemampuan yang membuat kagum para juri.
“Anak-anak tidak hanya menampilkan lagu. Mereka menyatu dengan pesan lagu itu sendiri,” tutur Tuti Tarwiyah Adi, dosen Pendidikan Musik UNJ yang juga menjadi juri. “Ada kerja sama, kegembiraan, bahkan refleksi diri yang muncul dari proses kreatif ini.”
Selain Tuti, juri lainnya termasuk Budi Kristanda, komposer musik anak yang telah malang melintang dalam dunia pendidikan musikal. Menurutnya, lomba ini adalah oase di tengah tantangan pendidikan karakter di era digital.
“Saya terharu melihat betapa serius anak-anak dan guru membawakan lagu-lagu ini. Kreatif, jujur, dan menyentuh. Ini lebih dari sekadar lomba; ini adalah gerakan budaya yang harus terus digelorakan,” ujar Budi.
Puspeka berharap para pemenang akan terus menjadi duta-duta nilai karakter, bukan hanya di panggung lomba, tetapi dalam kehidupan sehari-hari. “Yang penting bukan menangnya,” tambah Rusprita. “Tapi bagaimana kita semua—guru, orang tua, komunitas—terlibat aktif dalam membentuk kebiasaan baik pada anak-anak kita.”
Menyemai Karakter Lewat Musik
Di balik kompetisi, tersimpan harapan besar: bahwa musik bisa menjadi jembatan antara pendidikan dan kebudayaan. Bahwa anak-anak bisa tumbuh bukan hanya cerdas, tapi juga berkarakter. Dan bahwa bangsa ini bisa memulai dari sesuatu yang sederhana—seperti sebuah lagu.
Daftar lengkap pemenang dapat dilihat di laman resmi Cerdas Berkarakter:
https://cerdasberkarakter.kemendikdasmen.go.id/kreasicoverlagu7kaih
“Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui,” ucap Tuti sambil tersenyum. Lagu jadi media, karakter jadi tujuan, dan anak-anak kita jadi bintang.
Penyunting Eko Harsono
Sumber Siaran Pers Puspeka Kemendikdasmen
InfoTerkini
RAN PAUD HI Tahap 2 Disiapkan, Baru 242 Kabupaten/Kota Miliki Perbub/Perwal PAUD HI
Berita 2025-06-05 | 08:28:00
...
selengkapnya