Berita
Hari Anak Dunia 2024, “Listen to The Future” Dengarkan Suara Anak Untuk Masa Depan Mereka Lebih Baik
Berita 2024-11-20 | 17:35:00
PAUDPEDIA — Berdasarkan Susenas 2022, masih ada 3,9 juta anak yang putus sekolah. Ada berbagai alasan kenapa mereka terpaksa tidak melanjutkan sekolah mereka: kesulitan ekonomi, akses sekolah yang sulit dijangkau, kehamilan yang tidak direncanakan, tuntutan bekerja untuk remaja laki-laki, dan kendala akomodasi untuk anak penyandang disabilitas. Dalam kondisi seperti ini, anak-anak belum punya daya untuk mengubah keadaan yang mereka alami ini.
Seperti Rere (11th) – penyandang tuli dan bisu – sempat pupus harapan ketika tidak ada satupun sekolah dasar formal di sekitar tempat tinggalnya yang mau menerima Rere karena disabilitas yang dimilikinya. Adapun Sekolah Luar Biasa (SLB) terletak jauh dari desanya.
Hadirnya Peringatan Hari Anak Sedunia diselenggarakan sebagai bagian dari hari aksi global UNICEF untuk anak-anak, oleh anak-anak, yang menandai diadopsinya Konvensi Hak Anak guna memberikan harapan kepada anak di dunia yang mengalami kisah seperti Rere.
Dikutip dari situs resmi UNICEF disebutkan Hari Anak Sedunia pertama kali ditetapkan pada tahun 1954 sebagai Hari Anak Universal dan dirayakan pada tanggal 20 November setiap tahun untuk mempromosikan kebersamaan internasional, kesadaran di antara anak-anak di seluruh dunia, dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak.
Tanggal 20 November merupakan tanggal yang penting karena pada tahun 1959, Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Hak-hak Anak. Tanggal tersebut juga merupakan tanggal di tahun 1989 ketika Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Hak Anak.
Pada 20 November 1959, Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Hak-Hak Anak. Berikut bunyinya.
- Anak harus diberikan sarana yang diperlukan untuk perkembangan normalnya, baik secara material maupun spiritual
- Anak yang lapar harus diberi makan, anak yang sakit harus disusui, anak yang terbelakang harus ditolong, anak yang nakal harus dipulangkan, anak yatim dan anak terlantar harus diberi naungan dan pertolongan.
- Anak harus menjadi orang pertama yang menerima pertolongan pada saat kesusahan.
- Anak harus ditempatkan pada posisi untuk mencari penghidupan dan harus dilindungi dari segala bentuk eksploitasi.
- Anak harus dibesarkan dalam kesadaran bahwa bakatnya harus dibaktikan untuk melayani sesamanya.
Lalu, Majelis Umum PBB juga mengadopsi Konvensi Hak Anak pada 20 November 1989. Konvensi Hak Anak adalah perjanjian hak asasi manusia yang mengatur hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, kesehatan, dan budaya anak-anak. Dokumen ini berkaitan dengan kebutuhan dan hak khusus anak, sehingga semua negara yang meratifikasinya terikat oleh hukum internasional dan harus bertindak demi kepentingan terbaik anak.
Sejak tahun 1990, Hari Anak Sedunia menandai peringatan Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi dan Konvensi tentang Hak-Hak Anak. Hingga kini, Hari Anak Sedunia diperingati setiap tanggal 20 November. Hari Anak Sedunia juga menandai peringatan tanggal ketika Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi dan Konvensi tentang hak-hak anak.
Saatnya Kita Semua Ambil Peran
Para ayah dan ibu, guru, perawat dan dokter, pemimpin pemerintah dan aktivis masyarakat sipil, pemuka agama dan masyarakat, pemimpin perusahaan dan profesional media, serta anak muda dan anak-anak itu sendiri, dapat memainkan peran penting dalam menjadikan Hari Anak Sedunia relevan bagi masyarakat, komunitas, dan negara mereka.
Hari Anak Sedunia menawarkan kepada kita semua sebuah pintu masuk yang inspiratif untuk mengadvokasi, mempromosikan, dan merayakan hak-hak anak, yang diwujudkan dalam bentuk dialog dan tindakan yang akan membangun dunia yang lebih baik bagi anak-anak. Hari Anak Sedunia adalah hari aksi tahunan UNICEF untuk anak-anak, oleh anak-anak.
Mulai dari perubahan iklim, pendidikan dan kesehatan mental, hingga mengakhiri rasisme dan diskriminasi, anak-anak dan remaja menyuarakan pendapat mereka tentang isu-isu yang penting bagi generasi mereka dan menyerukan kepada orang dewasa untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
Di Hari Anak Sedunia ini, sangat penting bagi dunia untuk mendengarkan ide dan tuntutan mereka. Pada tanggal 20 November, anak-anak bersuara dan menata ulang masa depan yang lebih baik
Hak anak adalah hak asasi manusia. Hak ini tidak dapat dinegosiasikan dan bersifat universal. Namun, di banyak tempat saat ini hak anak disalahpahami, diabaikan, atau bahkan diingkari dan diserang. Dalam banyak hal, masa depan adalah sekarang. Tindakan dan keputusan hari ini akan menentukan masa depan yang akan diwariskan kepada anak-anak. Sayangnya, anak-anak zaman sekarang hidup di dunia yang penuh dengan krisis, kemiskinan, dan diskriminasi. Di sana, terlalu banyak anak yang kehilangan kesempatan untuk mengembangkan dirinya.
Laporan Keadaan Anak-Anak Dunia tahun ini meneliti berbagai kekuatan dan tren yang membentuk dunia kita saat ini dan merefleksikan bagaimana kekuatan dan tren tersebut dapat membentuk masa depan.
Di dalam laporan ini mengeksplorasi tiga megatren yang akan berdampak besar terhadap kehidupan anak-anak mulai sekarang hingga tahun 2050: pergeseran demografi, krisis iklim dan lingkungan, serta teknologi baru.
Ia juga menyajikan tiga skenario masa depan – kemungkinan hasil, bukan prediksi – tentang bagaimana anak-anak dapat mengalami dunia tahun 2050. Saat kita mempertimbangkan apa yang dapat kita lakukan hari ini, tanggung jawab kita jelas: sekaranglah saatnya untuk membentuk masa depan yang lebih baik bagi setiap anak.
Daftar panjang kekuatan dan tren yang membentuk dunia, laporan ini berfokus pada tiga hal yang pasti akan membentuk dunia bagi anak-anak selama seperempat abad mendatang:
- transisi demografi,
- krisis iklim dan lingkungan dan
- teknologi perbatasan.
Masing-masing akan memengaruhi pengalaman sehari-hari anak – bagaimana mereka hidup, belajar, berinteraksi, dan berkembang. Masa depan masa kanak-kanak terkait langsung dengan pergeseran demografi historis yang sedang berlangsung di dunia kita saat ini. Kita hidup lebih lama, memiliki lebih sedikit anak, dan lebih sering berpindah tempat.
Bagi anak-anak, perpindahan dan migrasi dapat memberikan manfaat melalui peningkatan keamanan dari konflik dan krisis iklim, serta peningkatan kesempatan pendidikan. Namun, hal ini juga membawa bahaya, termasuk peningkatan risiko eksploitasi dan perpisahan dari pengasuh.
Pada tahun 2023, 20,8 juta anak kembali mengungsi di negara mereka, sebagian besarnya disebabkan oleh konflik dan bencana. Di tengah meningkatnya gangguan lingkungan, jumlah ini kemungkinan akan bertambah.
Pola demografi dan perbedaannya di berbagai wilayah pada dasarnya akan membentuk anak-anak di masa depan, yang menimbulkan peluang sekaligus ancaman bagi kesejahteraan anak-anak.
Tema Hari Anak Dunia 2024
Hari Anak Sedunia 2024 mengusung tema "Listen to the future". Lewat peringatan Hari Anak Sedunia 2024, UNICEF mengajak seluruh pihak bergabung mendengarkan anak-anak untuk masa depan mereka.
Dengan mendengarkan anak-anak, kita dapat memenuhi hak mereka untuk mengekspresikan diri, memahami ide untuk dunia yang lebih baik, dan memasukkan prioritas mereka dalam berbagai tindakan kita hari ini.
Berikut hal-hal yang bisa kita lakukan untuk ikut serta merayakan Hari Anak Sedunia 2024.
1. Pelajari tentang hak anak
Apakah semua anak memiliki hak? Apakah hak anak sama dengan hak asasi manusia? Mempelajari hak anak merupakan langkah awal untuk menjadi pembela hak anak.
2. Mulai percakapan dengan anak
Tanyakan kepada anak-anak tentang ide, prioritas, dan impian mereka untuk masa depan. Menurut UNICEF, berikut beberapa topik yang bisa digunakan untuk mendukung percakapan dengan anak-anak.
Berbicara dengan anak tentang perubahan iklim
Cara berbicara dengan anak tentang konflik dan perang
Berbicara dengan anak tentang rasisme
10 cara menciptakan kebiasaan digital yang sehat di rumah
11 tips untuk berkomunikasi dengan anak remaja
Cara berkomunikasi secara efektif dengan anak kecil.
Penyinting: Eko Harsono
Sumber: Siaran Pers UNICEF
InfoTerkini
Jalan Sehat Hardiknas 2025: Semangat Kebersamaan Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua
Berita 2025-05-19 | 06:15:00
...
selengkapnya