Berita
Lima Kabupaten di Bengkulu Alami Kenaikan Stunting, Pemda Diimbau Optimalkan Dana Desa
Berita 2023-02-23 | 08:41:00
PAUDPEDIA — Tim Roadshow Percepatan Penurunan Stunting Nasional yang dipimpin Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menemukan Lima daerah dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan angka stunting.
Kelima Kabupaten tersebut yaitu Bengkulu Selatan dari 20,8 ke 23,2 persen, Bengkulu Utara dari 20,7 ke 22,8 persen, Kepahiang dari 22,9 ke 24,9 persen, Kaur dari 11,3 ke 12,4 persen, dan Mukomuko dari 22,2 ke 22,3 persen.
Demikian hasil temuan tim roadshow dialog percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Acara roadshow bergilir secara daring ini dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Menurut Menko PMk, upaya penanganan stunting sudah menjadi prioritas nasional, sangat memungkinkan bagi desa untuk menyusun kegiatan-kegiatan penanganan stunting berskala desa.
Dengan adanya Dana Desa yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN, desa dapat memanfaatkan dana ini untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah desa, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan melalui mekanisme perencanaan desa.
Rujukan belanja desa untuk penanganan stunting diperkuat dengan dikeluarkannya Peraturan Kementerian Desa dan PDTT Nomor 19 Tahun 2017 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa. Kemudian Aturan terbaru yang berlaku adalah Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 7 tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022 antara lain menyebutkan bahwa “Penggunaan Dana Desa untuk program prioritas Nasional sesuai kewenangan Desa adalah
Pencegahan Stunting untuk mewujudkan Desa Sehat dan Sejahtera."
Dikatakan penanganan Stunting dilakukan dengan intervensi spesifik dan sensitif. Intervensi spesifik dilakukan pada sasaran ibu hamil dan anak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Sedangkan sasaran intervensi sensitif adalah masyarakat umum yang ditujukan melalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan.
Oleh karena itu peran lintas sektor sangat penting dalam penanganan stunting. Contoh kegiatan penanganan stunting di desa adalah pembangunan/rehabilitasi Poskesdes/Polindes dan Posyandu, Konseling dan penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi balita, perawatan kesehatan untuk ibu hamil dan menyusui, pembangunan sanitasi dan air bersih,
Pembangunan MCK, Pelatihan dan Pembinaan Kader Kesehatan Masyarakat.
Penyunting Eko
Sumber Siaran Pers Kemenko PMK
InfoTerkini
RAN PAUD HI Tahap 2 Disiapkan, Baru 242 Kabupaten/Kota Miliki Perbub/Perwal PAUD HI
Berita 2025-06-05 | 08:28:00
...
selengkapnyaDirektorat PAUD Raih Predikat Pertama SAKIP Kategori Unit Organisasi Eselon 2 Terbaik
Berita 2025-06-04 | 06:00:00
...
selengkapnya