Berita
Kisah Peraih Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional 2023, Jangan Ada Lagi Anak Indonesia Tertinggal Dengan Tidak Mengenyam Pendidikan di Jenjang PAUD
Bunda PAUD 2023-11-10 | 07:10:00
PAUDPEDIA — Rona wajah sukacita Dr Atalia Praratya, M.Si, Bunda PAUD Provinsi Jawa Barat tampak berbinar ketika menerima PIN Emas dan Trophy Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional yang diberikan Ibu Negara sekaligus Bunda PAUD Nasional, Iriana Joko Widodo. Istri Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil itu berhasil meraih kategori Wiyata Dharma Utama, penghargaan tertinggi Apresiasi Bunda PAUD Nasional.
Ungkapan terimakasih dan rasa syukur disampaikan dengan lugas kepada PAUDPEDIA di depan walking galeri yang berisi informasi perjalanan Gerakan Transis PAUD ke SD Yang Menyenangkan. Beragam program dan aksi nyata telah dilakukan Bunda PAUD Jawa Barat dalam mendukung terwujudnya Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.

Bunda PAUD Provinsi Jawa Barat yang akrab dipanggil Bunda Cinta ini memang dikenal sebagai sosok yang ramah, cerdas dan bersahaja. Inovasi yang dilakukan Bunda Cinta diantaranya, mengadakan Jambore Pokja Bunda PAUD dengan menghadirkan gelar wicara terkait Gerakan Transisi PAUD ke SD, peningkatan kapasitas Pokja Bunda PAUD, sosialisasi di media massa, serta melakukan monitoring ke satuan pendidikan terkait pelaksanaan transisi PAUD ke SD pada masa tahun ajaran baru. Selain itu, Bunda Cinta berhasil melakukan pelatihan teknis di satuan pendidikan yang dijalankan sebagai upaya menglorifikasikan gerakan Ayo ke PAUD tersebut agar berjalan lebih maksimal.
Kemendikbudristek memberikan apresiasi terhadap Bunda Cinta atas peran, tugas dan fungsi Bunda PAUD Provinsi Jawa Barat dalam mewujudkan terciptanya pendidikan berkualitas dan merata bagi seluruh anak usia dini yang dilakukan dengan kampanye 3 gerakan, yaitu: (1) Ayo ke PAUD, (2) Anak Berkembang Secara Holistik, dan (3) Tidak Ada Anak yang Tertinggal.
Cerita menarik juga datang dari Bunda PAUD Kabupaten Lamongan. Di sana terdapat serangkaian Gerakan Aksi Penguatan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, disingkat menjadi GERAI SI DILAN. Aksi nyata yang dilakukan berupa sosialisasi dan penguatan kepada pemangku kepentingan baik Dinas Pendidikan, organisasi mitra PAUD dan SD, pendidik dan tenaga kependidikan, serta wali murid.
Bunda PAUD Kabupaten Lamongan, Anis Kartikawati Yuhronur Efendi, mengaktifkan forum komunikasi baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan sebagai wadah berkoordinasi dan berbagi pengetahuan dalam mendukung implementasi tiga target perubahan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Pada MPLS, Bunda PAUD Kabupaten
Lamongan juga mengajak pemangku kepentingan terkait untuk meninjau pelaksanaan MPLS dan memberi penguatan kepada pendidik, tenaga kependidikan, dan wali murid agar dapat menerapkan MPLS di dua minggu pertama masuk sekolah sebagai momentum mengenalkan dan memudahkan anak beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya.
Bunda PAUD Kabupaten Asmat
Serupa dengan aksi nyata Bunda PAUD Lamongan, Orpa Susana Kambuaya, Bunda PAUD Asmat, Provinsi Papua Selatan juga melakukan sosialisasi dan penguatan Gerakan Transisi Paud ke SD yang Menyenangkan. Bunda PAUD Asmat juga mendorong penyelenggaraan pembelajaran di Kabupaten Asmat dengan mengajak anak-anak mengikuti pembelajaran di sekolah tanpa tekanan serta memberikan rasa nyaman. Hal ini sesuai dengan target perubahan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, yaitu merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, membangun kemampuan fondasi, dan tidak ada tes calistung.

Bunda PAUD Kabupaten Banjar Hj Nurgita Tiyas menerima penghargaan tertinggi yaitu kategori Wiyata Dharma Utama yang diserahkan Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar Liana Penny menjelaskan, penghargaan diberikan atas peran serta Hj Nurgita Tiyas sebagai Bunda PAUD dalam memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Banjar.
“Nurgita Tiyas berhasil mendorong terwujudnya tiga perubahan praktik pembelajaran yaitu menghilangkan test Calistung pada PPDB di SD, menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama di PAUD dan SD, kemudian menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan pondasi anak PAUD dan SD dalam implementasi Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan di daerahnya.
Liana menambahkan peran Bunda PAUD Kabupaten Banjar Hj Nurgita Tiyas mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi SDM yang handal menoreh capaian keberhasilan sesuai harapan. Kemudian Bunda PAUD juga memiliki peran penting dalam membantu pembentukan karakter anak, seperti kedisiplinan, kejujuran, etos kerja dan religiusitas.
Pendidikan karakter sejak usia dini akan menjadi pondasi untuk anak-anak ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Oleh sebab itu, pemerintah terus berupaya untuk mewujudkan PAUD berkualitas. Peran Bunda PAUD dalam hal ini juga berupa advokasi sehingga terbentuk regulasi, monitoring, pengawasan, evaluasi terhadap pelaksanaan masa transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan se Kabupaten Banjar.
Selain itu, lanjut Liana, Bunda PAUD Kabupaten Banjar berperan dalam penguatan Peran Forum Komunikasi PAUD ke SD di Kabupaten Banjar dalam gerakan transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan, menjadi pengawas, penilik, ormit dan Bunda PAUD Kecamatan/Desa/Kelurahan. Bunda PAUD juga melakukan komitmen bersama Transisi PAUD/RA ke SD/MI antara Bunda PAUD Kabupaten Banjar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Kantor Agama Kabupaten Banjar, serta melaksanakan penandatanganan komitmen bersama antara Bunda PAUD Kabupaten Banjar dengan Bunda PAUD Kecamatan/Kelurahan/Desa tentang Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan.
Besarnya manfaat dari gerakan ini juga dirasakan oleh Sitti N Sitania, perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Menurut Sitti, kebijakan ini memungkinkan anak-anak yang tidak pernah masuk PAUD untuk tetap mendapat pembinaan yang holistik meliputi enam aspek kemampuan fondasi anak yakni kognitif, bahasa, motorik, sosial, seni, dan lingkungan. Untuk itu, pihaknya melakukan sosialisasi dengan guru PAUD, SD, dan orang tua karena Sitti meyakini suksesnya kebijakan ini menjadi tanggung jawab seluruh elemen pendidikan.
Pada kesempatan ini, Sitti mengimbau agar semakin banyak daerah yang membentuk forum komunikasi (forkom) di tingkat kecamatan untuk mempermudah akses pendidikan sehingga lebih terjangkau. “(Sangat penting) agar anak-anak menjalani pembelajaran dengan rasa bahagia sehingga pembelajaran menjadi pengalaman yang menyenangkan,” ucap Sitti.
Peliput Eko
Foto Awang
InfoTerkini
Pentingnya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Bagi Anak
Ruang Artikel 2025-06-13 | 09:34:00
...
selengkapnya