Berita
Internalisasi Pembangunan ZI-WBBM Episode ke 56, Ketakutan Terbesar 75% Orang Dewasa di Indonesia Berbicara Di Depan Umum
Berita 2025-04-11 | 08:44:00
PAUDPEDIA — Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (Dit PAUD) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara konsisten melaksanakan Internalisasi Pembangunan Zona Integritas Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (ZI-WBBM) dengan memberikan penguatan kapasitas pegawai setiap pekan di hari Kamis melalui zoom meeting yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan Direktorat PAUD pada pukul 08.00 hingga 09.30 WIB.
Kegiatan Internalisasi pembangunan ZI-WBBM dilaksanakan dengan mengundang beragam narasumber dari perguruan tinggi, pakar pendidikan anak usia dini, psikolog anak dan pendidik, mitra pembangunan, orangtua siswa maupun kalangan profesional yang mumpuni guna membagikan pembelajaran, pengalaman dan pengetahuan terkait program prioritas Kementerian dan Direktorat PAUD, kebijakan pemerintah maupun terkait fenomena sosial dan kemasyarakatan.
Pekan ini di hari Kamis (10/4) giat internalisasi pembangunan ZI-WBBM Direktorat PAUD memasuki Episode 56 dengan memilih tema How to Be a Good Speaker atau Bagaimana Menjadi Pembicara Handal. Dengan narasumber Meyrinda Tobing, S.Pd., M.Kes., CT., CPs dari Maksima Akademi Indonesia dan moderator Aldo Nurhuda dari Direktorat PAUD. Kegiatan dibuka oleh Direktur PAUD Kemendikdasmen, Dr Nia Nurhasanah M.Pd.
Dalam presentasinya, Meyrinda Tobing yang lebih dari 10 tahun menjadi pembaca berita di stasiun tv nasional dan pakar public speaking mengatakan berbicara di depan umum sering dianggap sebagai ketakutan terbesar yang kerap adihadapi manusia.
Glossophobia Hambat Karier Pegawai
Menurut National Institute of Mental Health, sekitar 75% orang mengalami kecemasan saat berbicara di depan umum. Ketakutan ini, dikenal sebagai glossophobia, memengaruhi individu dari berbagai usia, jenis kelamin, dan latar belakang profesi. Bahkan, lebih dari 45% individu dengan glossophobia melaporkan bahwa ketakutan mereka menghambat pertumbuhan karier.
“Ketakutan ini atau yang dikenal sebagai glossophobia, ternyata nggak pilih-pilih korban. Mau kamu siswa, mahasiswa, guru, atau bahkan seorang CEO, rasa takut ini bisa saja muncul. Parahnya, hampir separuh orang yang mengalami ini merasa karier mereka jadi terhambat karena nggak pede untuk berbicara di depan umum,” ujar Meyrinda.
Tetapi uniknya, hanya 10% dari mereka yang benar-benar mencari bantuan profesional untuk mengatasi rasa takut ini. Kondisi ini disebut glossophobia, yaitu fobia atau ketakutan yang berlebihan saat berbicara di depan umum. Penyebab glossophobia dapat berupa faktor genetik maupun engalaman trauma. “Cara mengatasi glossophobia yaitu dengan melatih public speaking, dan mendapatkan bantuan dari terapis wicara,” ujarnya.
Dikatakan manfaat public speaking yaitu kemampuan komunikasi yang penting dalam karier dan kehidupan sehari-hari. Skill atau kemampuan public speaking sangat dibutuhkan dalam banyak pekerjaan.
“Tips meredakan glossophobia yaitu anda tidak perlu membiarkan rasa takut ini menghalangi. Kita bisa mengatasi rasa takut dan meningkatkan kepercayaan diri saat berkomunikasi. Gejala glossophobia selalu merasa sangat gugup, cemas, dan takut untuk berbicara di depan umum,” ujarnya. Menjadi mentor public speaking dilakukan Meyrinda sejak 2019 sampai sekarang. “Public speaker itu sebenarnya masih satu frekuensi dengan presenter, hanya beda orientasi,” ucapnya.
Ketika menjadi mentor public speaking orientasinya adalah bagaimana orang lain bisa memaksimalkan diri menjadi pembicara yang istimewa. Karena itulah dia merasa, dengan kemampuannya itu sayang bila tidak dibagikan ke orang lain agar memiliki kepercayaan diri dengan baik.
Komunikasi Efektif Kunci Pemerintahan
Dalam sambutan pembukaan, Direktur PAUD Nia Nurhasanah mengatakan perlu kita ketahui bersama, sebagai Aparatur Sipil Negara, kita tidak hanya bertugas unqtuk menjalankan tugas administratif dan merancang program kebijakan, tetapi juga memiliki tugas untuk mengkomunikasikan informasi dan seluruh program tersebut kepada masyarakat dengan jelas, tepat, dan mudah dipahami.
“Komunikasi yang baik menjadi kunci dalam menjalankan tugas pemerintahan karena komunikasi yang baik adalah jembatan antara kebijakan yang kita buat dan pemahaman serta penerimaan publik terhadap kebijakan tersebut,” ujarnya.
Dikatakan dalam dunia yang semakin berkembang, kemampuan berkomunikasi secara efektif menjadi kunci utama untuk mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan, baik profesional maupun personal.
Komunikasi adalah pertukaran ide-ide dan penyampaian informasi dari pengirim stimulus kepada penerima respons. adapun komunikasi efektif yaitu kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan jelas sehingga mudah dipahami oleh penerima. Hal Ini melibatkan beberapa elemen kunci seperti:
- Penggunaan bahasa yang tepat.
- Pendengaran aktif.
- Kesediaan untuk memahami sudut pandang orang lain.
“Komunikasi yang efektif tidak hanya membantu dalam penyampaian informasi, tetapi juga menciptakan suasana harmonis dan meningkatkan kekompakan dalam sebuah kelompok atau organisasi. Dengan demikian, rasa percaya antara satu sama lain akan terbentuk, menciptakan hubungan yang kompak dan harmonis. Hal ini sangat penting dalam berbagai situasi, mulai dari lingkungan kerja hingga kehidupan pribadi,” paparnya.
Oleh karenanya, lanjutnya pada sesi internalisasi kali ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan keterampilan dan teknik berbicara kita semua, khususnya dalam konteks pelaksanaan tugas sebagai pelayan publik.
Selain itu setiap pegawai yang hadir semoga dapat menjadi komunikator yang lebih efektif dalam melaksanakan tugas-tugas di lapangan untuk menyampaikan program program Direktorat PAUD dan Program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, baik dalam pertemuan formal maupun dalam berinteraksi dengan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan lainnya.
Peliput Eko Harsono
InfoTerkini
Webinar Aksi Ilmuwan Cilik, Dorong Pengembangan Inovasi dan Pola Pikir Kritis Sejak Dini
Berita 2025-04-11 | 17:24:00
...
selengkapnya