Berita
Internalisasi Kebijakan Pembangunan ZI-WBBM ke 26, Aktif Mendengarkan, Berempati dan Berikan Ruang Generasi Muda Berinovasi
Berita 2024-05-31 | 13:25:00
PAUDPEDIA —- Cara paling efektif bagi para pemimpin dan pengambil keputusan dengan anggota tim kerjanya yang berbeda generasi pada sebuah organisasi yang pertama aktif mendengarkan, kemudian berempati, melakukan penyesuaian gaya kepempinan.
Serta memberikan ruang bagi generasi dibawah-umur dalam melaksanakan ide mereka dan memberi ruang kepada mereka mencoba dan memotivasi jika belum berhasil.
“Gaya kepemimpinan bisa saja berbeda dengan kepribadiannya karena tuntutan kerja. Social style juga harus bisa fleksibel agar bisa menyesuaikan dengan social style lainnya,” ujar Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Komunikasi, Raditya Prabowo dalam Internalisasi
Kebijakan Pembangunan ZI WBBM Direktorat PAUD Tahun 2024 Eps 26 di Jakarta, Kamis (27/5). Kegiatan dibuka Direktur PAUD, Komalasari dengan moderator Dhany Hamidan.
Direktur PAUD, Komalasari dalam sambutannya menegaska kegiatan Internalisasi Kebijakan Pembangunan ZI WBBM dengan tema Peran Komunikasi dalam Organisasi sebagai bagian dari Kerangka PAUD Berkualitas. Kegiatan ini telah menjadi komitmen dan rutinitas untuk sarana belajar bagi pegawai di lingkungan Direktorat PAUD.
“Saya berharap melalui pertemuan pagi hari ini kita semua dapat mengerti mengapa komunikasi itu penting bagi organisasi kita, kemudian hal apa yang harus kita lakukan agar komunikasi yang dilakukan dapat berjalan secara berkualitas dan tentunya bagaimana komunikasi itu dilakukan sehingga dampak sesuai dengan yang diharapkan,” paparnya.
Aktif Mendengarkan dan Berempati
Dalam paparannya, Raditya Prabowo menegaskan pentingnya seluruh pemimpin dan anggota organisasi untuk aktif mendengarkan sebagai salah satu cara memahami cara komunikasi satu sama lain yang berbeda generasi.
“Selain itu harus dapat berempati karena hal ini merupakan soft skill yang dibutuhkan pemimpin untuk berkolaborasi dengan generasi yang berbeda,” ujarnya.
Dijelaskan, peran strategis komunikasi itu dapat sebagai sarana untuk promosi dan untuk proteksi. Promosi merupakan cara mempromosikan ke masyarakat agar mereka mau mencoba memperhatikan, memahami dan melakukan kebijakan terbaru
Proteksi adalah cara untuk melindungi miskonsepsi di masyarakat, kebohongan yang diciptakan untuk mengagalkan upaya promosi kebijakan yang baik dan berbagai macam hal yang menunda atau yang berpotensi membatalkan terkait kebijakan, produk dan layanan. Komunikasi organisasi dibagi menjadi dua komunikasi organisasi eksternal dan internal.
Menjawab pertanyaan terkait perkembangan Artificial Inteligen (AI), apakah konten yang dibuat AI bisa digunakan dalam produk sosial media pemerintah. Radytia Prabowo menjelaskan penggunaan AI memang tidak dapat dipungkiri sangat membantu dalam pekerjaan akan tetapi kita harus membuat batasan agar bisa membuat AI menjadi budak kita, bukan sebaliknya kita menjadi bergantung dengan AI. Hal ini agar kita mempunyai mindset bahwa kita masih menguasai teknologi.
“Yang kedua, kembali konteks dan tujuan yang di lakukan, apabila sering menggunakan konten yang dibuat AI akan menimbulkan kejenuhan karena kurangnya emosi dibandingkan konten yang dibuat manusia,” paparnya.
Peliput Eko Harsono