Orang TuaBerbagi
Mendorong Rasa Ingin Tahu Anak
PAUDPEDIA—Ayah, Bunda dan Sobat PAUD, rasa ingin tahu yang tinggi ibarat pengemudi dalam pembelajaran, ia berperan sebagai penggerak untuk membangun pengetahuan anak. Selain itu, keingintahuan juga mempersiapkan otak untuk belajar. Anak senang mempelajari sesuatu yang menarik baginya, ketika anak-anak menjadi penasaran, otak menjadi alat pengumpul informasi yang bergerak cepat saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, hendaknya pembelajaran harus berangkat dari rasa ingin tahu ini.
Ayah, Bunda dan Sobat PAUD dapat mendorong rasa ingin tahu anak melalui beberapa cara berikut ini:
Jawab pertanyaan mereka dengan sederhana, anak usia dini akan terus bertanya sesuatu yang menarik bagi mereka, maka berilah jawaban sederhana yang mudah mereka pahami. Jika orang tua dan guru tidak memiliki jawabannya, katakan pada mereka. Tidak apa-apa jika kita tidak memiliki semua jawaban dari pertanyaan mereka. Ajak mereka untuk sama-sama mencari jawabannya. Hal ini merupakan kesempatan baginya untuk berpikir kritis bagaimana menemukan suatu jawaban. Anak-anak akan senang apabila mereka menemukan jawaban pertanyaan mereka, sehingga kedepannya mereka tetap antusias untuk bertanya.
Alihkan perhatian mereka, jika anak tertarik atau ingin tahu tentang sesuatu yang membahayakan mereka, cobalah untuk mengalihkan perhatiannya, misalnya, anak memainkan pisau ketika orang tua memasak, orang tua dapat memberikan tugas lain seperti mencuci sayur dan lain sebagainya untuk mengalihkan perhatiannya. Dengan demikian anak tidak merasa dilarang untuk melakukan sesuatu tetapi diberikan pilihan yang lebih baik sehingga rasa ingin tahu anak tidak terhenti begitu saja.
Baca juga :
Ciptakan lingkungan belajar yang bervariasi, lingkungan yang bervariasi akan mendorong mereka ingin tahu apa yang ada di sekitar mereka. Misalnya menyediakan alat bermain yang beragam seperti balok, air, pasir, pot dan bahan seni lainnya, berikan mereka kesempatan untuk mengikuti rasa ingin tahunya tentang cara bermain yang berbeda dengan benda-benda tersebut.
Ajak anak untuk diskusi, tunjukkan pada anak rasa ingin tahu kita, ajak mereka untuk mendiskusikannya, maka ia juga akan terbiasa dengan hal tersebut, mereka akan sering bertanya dan mendiskusikan pertanyaan-pertanyaanya, dengan demikian pengetahuan anak akan terus terbangun.
Gunakan pertanyaan terbuka, artinya pertanyaan yang tidak hanya memiliki satu jawaban, seperti “benar atau salah”, dan tidak bisa dijawab hanya dengan satu kata seperti "ya" atau "tidak", tetapi pertanyaan yang mendorong anak untuk menjelaskan, contoh “bagaimana bunga ini bisa layu ?” berikan ia kesempatan menjawabnya sesuai imajinasi mereka.
Penulis: Ifina Trimuliana, M. Pd
Referensi
Lindholm. 2018. Promoting Curiosity? Possibilities and Pitfalls in Science Education. Journal Science and education
Michigan state university. 2017. Developing curiosity in the young child’s brain. https://www.canr.msu.edu/news/developing_curiosity_in_the_young_childs_brain
2021-03-05 | 02:12:42